JIS Bersama Sekolah-Sekolah di Jakarta Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

JAKARTA, 23 Mei 2018 – Jakarta Intercultural School (JIS) bersama Yayasan Emmanuel, Mentari Intercultural School Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan sekolah-sekolah anggota Association of National and Private Schools (ANPS) terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Jakarta, melalui Innovative Schools Program (ISP).

Digagas oleh Yayasan Emmanuel, sebuah organisasi nonprofit yang berdedikasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, program ini bertujuan untuk memfasilitasi guru dan kepala sekolah dalam menyampaikan kurikulum nasional dengan menekankan pendekatan Inquiry-based Learning yang bukan hanya menyenangkan tetapi juga membantu perkembangan sebuah lingkungan belajar yang suportif.

“ISP berawal dari hanya 2 sekolah di Jakarta Selatan dan saat ini sudah diperkenalkan ke seluruh sekolah di Jakarta. Kami senang mendapat kesempatan untuk bersama-sama membentuk budaya belajar, mencoba hal baru, dan terus meningkatkan profesionalitas sebagai guru,” ujar Greg Zolkowski, Community Educational Outreach Coordinator JIS.

Baca juga  Investasi Industri Produk Kulit dan Alas Kaki Tembus Rp 7,6 Triliun

Sebagai salah satu fasilitator, JIS telah menyediakan pelatihan kepada 412 guru dan kepala sekolah dari 54 SDN dan SLBN di Jakarta dengan bantuan hampir 40 guru JIS beserta penerjemah tiap tahunnya. Tahun ini, JIS memberikan pelatihan interaktif dengan materi di antaranya adalah pembelajaran Inquiry-based Learning, manajemen kelas, pengembangan metode pengajaran, pengembangan kemampuan berpikir kritis, strategi memelihara kecintaan siswa untuk menulis dan membaca, strategi mengajar Matematika, dan penilaian.

“Hasilnya, guru-guru kami jadi lebih kreatif dan percaya diri. Materi yang kami pikir sulit diterapkan di SLB, ternyata bisa diterapkan dan memberikan kemajuan bagi anak-anak didik kami,” ujar Ibu Andriyastuti Kepala Sekolah SLB Negeri 7 Jakarta.

Linda, guru SDN Gambir 01 (Pagi) menambahkan bahwa dengan metode dan cara mengajar yang diberikan, siswa menjadi lebih tertib dan mereka pun lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan.

“Para guru harus menggunakan dan terus melakukan perubahan yang up-to-date untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan seiring berjalannya waktu dan jaman, maka metode dan cara mendidik pasti berubah. Semoga pelatihan seperti ini semakin sering diadakan dan lebih ditingkatkan,” tambah Ibu Linda.

Baca juga  Hitachi Vantara Hadirkan Entry-Level Storage di Asia Pasifik

Di tahun ke-7 ini, ISP mengembangkan sayapnya dengan memberikan pelatihan untuk 40 guru dan kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Jakarta dan memberikan Training of Trainers (TOT) untuk 20 guru dan kepala sekolah dasar yang sudah lulus program ISP sebelumnya. Program dari ISP fase selanjutnya ini diinisiasi oleh Mentari Intercultural School Jakarta dan sekolah-sekolah anggota ANPS, dan akan lebih dikembangkan oleh JIS.

Setelah melalui serangkaian pelatihan dan penilaian akhir, sejumlah 255 guru dan kepala sekolah dari 35 SDN dan SMPN di Jakarta dinyatakan lulus.

“Semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat di sekolah tempat Bapak/Ibu mengajar jadi peran Bapak/Ibu sangat luar biasa untuk para siswa yang Bapak/Ibu bimbing,” ujar Emmanuel dari Yayasan Emmanuel di pembukaan wisuda yang digelar 11 Mei 2018 lalu di Ruang Serbaguna, Kantor Walikota Jakarta Selatan.

Baca juga  Pemerintah Matangkan Aturan Kendaraan Listrik, Industri Siap Investasi

Acara wisuda ini dihadiri oleh Ibu Hj. Suryani, MPd. Kasi Dikdas dan PKLK Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Bapak Sopan Andrianto; Bapak Jean-Charles Berthonnet Duta Besar Perancis untuk Indonesia; Bapak Emmanuel dari Yayasan Emmanuel, Bapak Greg Zolkowski Community Educational Outreach Coordinator Jakarta Intercultural School (JIS), Ibu Elena C. Racho Ketua ANPS dan Direktur Mentari Intercultural School Jakarta, Clarissa B. Subagyo anggota Yayasan Perkembangan Anak Indonesia dan Direktur Eksekutif Mentari Intercultural School Jakarta; dan Bapak H. Ramli Kasi Dikdas dan PKLK Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan.