Aceh Tamiang, 26 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat komitmen mendukung penanganan pascabencana di Kabupaten Aceh Tamiang. Salah satu prioritas utama kementerian saat ini adalah memastikan ketersediaan sarana air bersih dan sanitasi yang layak bagi masyarakat terdampak bencana.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda. Oleh karena itu, Kementerian PU melakukan pengeboran sumur dalam dan sumur dangkal di sekitar 48 titik secara bertahap untuk melengkapi fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK).
“Kalau sudah tidak ada air, penyakit pasti datang. Setelah urusan jalan dan jembatan mulai membaik, fokus kita berikutnya adalah soal air. Air bersih harus segera tersedia untuk seluruh masyarakat,” ujar Menteri Dody saat melakukan kunjungan kerja di Aceh Tamiang, Rabu (24/12/2025).
Dalam pelaksanaannya, Kementerian PU memprioritaskan pengeboran sumber air dalam. Hal ini dilakukan mengingat kondisi tanah di lokasi pascabencana yang berlumpur menyulitkan pencarian sumber air dangkal yang layak konsumsi.

“Kalau lumpur seperti ini agak susah mencari sumber air di bawah 100 meter. Bukan berarti tidak ada, pasti ada, tapi memang lebih sulit. Karena itu saya fokus ke pengeboran sumber air dalam,” jelas Menteri Dody.
Untuk mempercepat proses ini, Kementerian PU menerapkan strategi kombinasi, yaitu memperbaiki Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang rusak akibat bencana sekaligus melakukan pengeboran baru di beberapa titik. Upaya ini juga mendapat dukungan penuh dari unsur TNI dan Polri.
“Kita kombinasikan perbaikan SPAM yang rusak dengan pengeboran sumber air dalam, supaya air yang keluar benar-benar bisa menjadi air bersih bagi masyarakat,” tambah Menteri Dody.

Sembari proses pengeboran berjalan, Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) telah menyiagakan berbagai sarana darurat di lapangan. Sebanyak 27 unit tangki air bersih atau Hidran Umum (HU) dengan kapasitas 1.000 liter hingga 2.000 liter telah disebar ke sejumlah kecamatan sesuai arahan Bupati Aceh Tamiang.
Guna menjamin ketersediaan air, pengisian tangki dilakukan secara rutin dua kali sehari. Selain itu, untuk mendukung kebersihan lingkungan, telah terpasang 13 unit toilet portable dan 10 set toilet knockdown. Fasilitas sanitasi ini dibersihkan rutin pada pagi dan sore hari, didukung oleh satu unit armada truk tinja yang beroperasi keliling melakukan penyedotan.
Selain itu, Kementerian PU juga tengah mengirimkan bantuan tambahan sarana dan prasarana dari Jakarta untuk memperkuat penanganan di Aceh Tamiang. Bantuan tersebut dikirim melalui Pelabuhan Patimban menuju Pelabuhan Belawan, Medan, dan saat ini terpantau berada di perairan Batam di atas Kapal Ostina.

Adapun bantuan yang dikirimkan meliputi 2 unit IPA Mobile Setta, 1 unit mobil double cabin, 1 unit mobil sedot tinja, 40 unit HU kapasitas 2.000 liter, 8 unit tenda, 20 unit velbed, 10 unit toilet portable, serta 10 unit mobil tangki air.
Langkah komprehensif ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah melalui Kementerian PU untuk menyediakan sarana air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang di tengah masa pemulihan bencana.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak





