Pasar idEA, festival belanja online to offline yang pertama dan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) bersama dengan Traya Eksibisi Internasional, resmi Kamis (15/8) oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada hari pertama pelaksanaannya
Terselenggaranya Pasar idEA tak terlepas dari besarnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Menurut lembaga riset asal Inggris, Merchant Machine Indonesia mengalami pertumbuhan e-commerce sebesar 78% pada 2018. Dari jumlah sebanyak itu, Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia yang didukung oleh lebih dari 100 juta pengguna.
Selain itu, Indonesia juga diprediksi akan memiliki nilai transaksi e-commerce sebesar Rp12 miliar pada 2020. Menurut McKinsey, jumlah tersebut bahkan semakin meningkat pada 2022 dengan nilai pertumbuhan mencapai $55 milliar hingga $65 miliar dollar AS (Rp808 triliun hingga Rp955 trililiun). Dengan jumlah pertumbuhan yang pesat ini, Indonesia disebut setara dengan apa yang dialami oleh Tiongkok pada 2010 lalu.
Kendati demikian, jumlah ini belum sebanding dengan jumlah pengguna internet yang berjumlah sekitar 130 orang. Dengan presentase sebesar 11,5% yang telah menggunakan internet untuk bertransaksi secara digital, nilai transaksinya masih belum maksimal.
“Kami ingin membangun trust kepada masyarakat. Lewat Pasar idEA, kami ingin mempertemukan antara penjual dan pembeli secara tatap muka sehingga terciptalah kepercayaan dalam melakukan transaksi secara elektronik.” tutur Ignatius Untung, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA).
Selama 4 hari penyelenggaraan, berbagai e-commerce tanah air siap memanjakan masyarakat dengan beragam promosi dan kegiatan menarik, terutama Tokopedia dan Blibli yang menjadi dynamic duo sponsor dari acara ini.
Di Pasar idEA, Tokopedia mengangkat tema “Inspirasi dari Para Seller”. Pengunjung bisa mendapatkan inspirasi lewat keberhasilan yang telah dicetak oleh mitra Tokopedia yang notabene adalah UMKM
Salah satunya adalah OMO Healthy Snack, produk makanan sehat untuk bayi dan anak, tidak mengandung gluten, garam, gula dan MSG. Mitra Tokopedia yang berasal dari Yogyakarta ini menjadi inspirasi karena prestasinya sebagai pemenang pertama kompetisi Maker Fest 2018 berhadiah Rp 1 Miliar. Kini produknya tengah menjajaki pasar dunia.
Tak hanya Tokopedia, Blibli juga memiliki program yang tak kalah menarik. Karena untuk pertama kalinya, Blibli mengadakan Travel Fest secara luring (offline).
“Blibli mengadakan Travel Fest offline khusus bagi para pengunjung baru di Pasar idEA ini. Kami melihat market travelling untuk generasi millennial cukup tinggi dan tiap tahun kebutuhannya terus meningkat. Kami ingin memperkuat ekosistem travel di Indonesia. ” jelas Theresia Magdalena, Vice President of Travel Category Blibli.
Di Blibli Travel Fest offline pertama ini, Blibli menyajikan beragam promo travel dengan diskon special. Diantaranya diskon hotel dan tiket pesawat hingga Rp1,8 juta tanpa minimum pembelian, diskon pembelian tiket kereta hingga 50% tanpa minimum pembelian.
Di stand Shopee, pengunjung dapat menikmati potongan harga hingga 89% untuk produk lokal favorit hingga 20 Agustus 2019. Untuk merchantnya sendiri, Shopee focus untuk produk UMKM yang siap ekspor.
Sementara di Lazada, pengunjung yang tertarik menjual barang secara online dapat mendaftarkan dirinya sebagai reseller hanya dengan 1 menit. Dan, Bukalapak mengunggulkan program Buka Global, yang memberikan kesempatan luas bagi UMKM untuk go global dengan kualitas produk yang berdaya saing tinggi.
Beragamnya kegiatan dan promo yang diadakan oleh Pasar idEA menjadikan acara ini tak sekadar tempat bertemunya para pelaku e-commerce dan konsumennya, sekaligus juga wisata belanja yang menyenangkan karena banyaknya penawaran istimewa.
Malindo Air, Greenhouse, Logitech, Lion Air Group, UPH, Vivo, Aston Denpasar Hotel, Central Park – Neo Soho Mall, Pasar idEa, BNI Syariah, The Papandayan Hotel, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Inspirational Video, Motivational Video
