Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. mengatakan, dengan berpuasa Ramadhan karena taqwa, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa umat muslim.
Tetapi ada dosa-dosa umat muslim yang Allah SWT belum akan mengampuninya sebelum ada ungkapan saling memaafkan dengan iklas antara sesama manusia. Oleh karena itulah usai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan shalat Idul Fitri, setiap komunitas umat muslim di Indonesia saling membentuk majelis halal bi halal. Hal itu dimaksudkan agar sesama umat muslim bertemu di majelis ini, dan berikrar untuk saling memaafkan (halal bihalal).
Momen halal bihalal menjadi momen paling tepat bagi umat muslim untuk membuka hati, saling memaafkan, sehingga hati menjadi bersih kembali tanpa kebencian antar sesama umat muslim. Karena terkadang membuka hati untuk saling memaafkan antar sesama muslim amatlah sulit dilakukan, tanpa membuka momen yang tepat seperti dalam majelis halal bihalal.
Oleh karena itu budaya halal bihalal yang ada di negeri ini perlu terus dilestarikan. Yakinlah bahwa Allah SWT akan mengampuni setiap dosa antara sesama melalui halal bihalal. Sehingga kita menjadi kembali fitri setelah 1 bulan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan halal bihalal, baik dosa-dosa kepada Allah SWT maupun dosa-dosa dengan sesama umat manusia. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Yudian Wahyudi dalam acara halal bihalal, Syawalan dan pelepasan calon jamaah haji keluarga besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bertempat di Gedung Prof. Dr. HM. Amin Abdullah, kampus setempat, 12/6/19.
Lebih lanjut Prof. Yudian Wahyudi menyampaikan, selain halal bihalal, umat muslim di Indonesia memiliki budaya syawalan. Menurut Prof. Yudian Wahyudi, syawalan memiliki makna yang berbeda dengan halal bihalal. Syawalan bermakna pertanggungjawaban. Setiap muslim ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin seseorang harus memiliki ilmu, maka agar mampu menjadi pemimpin, umat muslim harus menuntut ilmu sepanjang hayatnya. Dan itu akan dituntut pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. Dalam al Qur’an disebutkan kewajiban Iqro’ (bacalah). Maknanya adalah kewajiban untuk menuntut ilmu.
Momen Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk refleksi diri, apa yang telah kita lakukan sebelumnya, terkait dengan kewajiban menuntut ilmu. Prof. Yudian Wahyudi berharap, melalui majelis halal bihalal dan syawalan UIN Sunan Kalijaga kali ini, menjadi pemacu semangat saling menjalin hubungan baik untuk beramal saleh dan menuntut ilmu yang bermanfaat bagi lingkungan, bagi sesama dan bagi pengembangan kampus UIN Sunan Kalijaga, sebagai perwujudan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Prof. Yudian Wahyudi meyakini, dengan terus memelihara hati yang bersih, menjalin hubungan yang baik dengan sesama, melakukan amal kebaikan sekecil apapun dan bersemangat dalam menuntut ilmu sepanjang hayat akan membawa kebahagiaan di dunia dan di akherat kelak. Karena dosa itu hanya satu, sementara pahala itu berlipat-lipat, demikian jelas Prof. Yudian.
Sementara itu, Prof. Muhammad Chirzin dalam tausiahnya pada forum halal bihalal kali ini antara lain menyampaikan tentang semangat perjuangan yang perlu dipahami oleh setiap muslim agar bisa menjadi Mukmin dan bisa meraih kebahagian hidup di dunia dan akherat, yang oleh Prof. Muhammad Chirzin disebut Elan Vital dan Etos Amal Muslim. Dijelaskan Elan artinya semangat perjuangan. Vital artinya penting. Etos artinya pandangan hidup. Amal artinya perbuatan baik yang mendatangkan pahala.
Maka yang perlu dipahami dan dilakukan umat muslim agar bisa menjadi mukmin diantaranya adalah: Mukmin sebagai pelaku, aktivis (quran surat ke 16: ayat 97, QS 9:105). Mukmin itu mujahid/pejuang/pah-lawan (QS 49:15). Mukmin harus istiqomah (QS 41:30). Mukmin harus sabar dan tahan uji (QS 3:200, QS 33:35). Mukmin itu harus setia kawan/care/peduli (QS 5:2, QS 9:71). Selain elan vital dan etos amal, untuk menjadi Mukmin, umat muslim hendaknya hanya menggantungnya semua urusannya hanya kepada Allah SWT melalui do’a do’a yang selalu dipanjatkan hanya kepada Allah SWT.
Pada forum halal bi halal kali ini, Rektor UIN Sunan Kalijaga melakukan pelepasan haji 12 dosen dan pegawai yang akan melaksanakan ibada haji tahun ini ditandai dengan penyerahan cindera mata. Agenda syawalan diakhiri dengan saling berjabat tangan dari pimpinan, pegawai dosen dan stake holder UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, AMD Radeon, Vivo, UPH, Lion Air, Keunggulan Vivo V15, Kemenkes : Indonesia Papua New Guine Sepakat Lanjutkan Respon Outbreak Polio,