Tim Pengabdian Masyarakat UKDW Dukung Ketahanan Pangan DIY

Salah satu tim pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian internal dosen Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil mendapatkan bantuan pendanaan pada Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2021 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Program pengabdian kepada masyarakat yang mendapatkan dana bantuan dari Kemendikbudristek ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Biotenologi dan Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW dipimpin oleh Tri Yahya Budiarso, S.Si., M.P. dan beranggotakan Kukuh Madyaningrana, S.Si., M.Biotech., Catarina Aprilia Ariestanti, S.T.P., M.Sc., Dan Daniel Pandapotan, S.Ds., M.Ds., Desyana Millenia Limenranto, Herlin Mienatha Simbiak, Wulan Sari Sinaga, Letticia Viona Setia Dharma, dan Elvrano Mathias Stanislaus Letosin. 

Pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian berjudul “Budidaya dan Pengolahan Bayam Brazil sebagai Pilihan Alternatif Sayuran di Masyarakat Urban Yogyakarta” ini menggandeng dua mitra komunitas pegiat urban farming di Omah Paseduluran Sleman dan Kelompok Tani Dewasa (KTD) Gemah Ripah Bausasran Yogyakarta. 

Tri Yahya Budiarso selaku Ketua Tim Pelaksana menyebutkan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis  hasil penelitian tentang bayam Brazil berfungsi sebagai salah satu sumbangan kecil dari penelitian yang  dihasilkan oleh UKDW kepada masyarakat Yogyakarta melalui jembatan komunitas pegiat pertanian kota  Kelompok Tani Dewasa (KTD) Gemah Ripah di Kelurahan Danurejan Yogyakarta dan Komunitas Omah  Paseduluran di Kelurahan Pandowoharjo Sleman. 

“Melalui edukasi cara budidaya bayam Brazil dan pengelolaan desain ruang penanaman ini, diharapkan  masyarakat dapat mengetahui manfaat praktis dari konsumsi bayam Brazil sebagai pilihan alternatif sayuran,  menguasai teknik budidaya tanaman bayam Brazil, membudidayakan tanaman bayam Brazil di komunitas  masing-masing serta mendapatkan keuntungan dari pengolahan hasil panen tanaman bayam Brazil dan desain  tanam bayam Brazil di lingkungan komunitas pertanian kota masing-masing,” tuturnya. 

Sementara itu, Kukuh Madyaningrana sebagai salah satu anggota tim pelaksana, menambahkan bahwa penguasaan pengetahuan dan keterampilan anggota komunitas pertanian kota akan budidaya bayam Brazil  diharapkan mampu menghasilkan produk mentah dan olahan dari bayam Brazil tersebut. Selain mendapatkan  manfaat pemenuhan nutrisi dari konsumsi akan bayam Brazil ini, anggota komunitas pertanian kota mitra  kerjasama diharapkan mendapatkan manfat tambahan berupa pendapatan dari hasil penjualan bibit tanaman  bayam Brazil, hasil panen bayam Brazil serta produk olahan dari bayam Brazil.  

“Penanaman bayam Brazil dengan memperhatikan keserasian tata ruang di lingkup masing-masing  komunitas diharapkan juga turut menyumbang peran dalam usaha perbaikan kualitas udara di lingkup  komunitas pertanian kota mitra dan magnet kecil yang mampu menarik perhatian masyarakat awam untuk  berkunjung ke lokasi komunitas pertanian kota tersebut dalam upaya pengembangan eduwisata dan  ekowisata,” terangnya. 

Selain dampak pemenuhan kebutuhan nutrisi, peningkatan ekonomi, dan pelestarian lingkungan,  kegiatan ini juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat awam bahwa fungsi tanaman sayur tidak hanya  berwujud sumber nutrisi, tetapi juga bisa mendukung usaha perbaikan kualitas setempat dan usaha perbaikan  estetika ruang komunitas.