Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan, Gus Muhaimin Ingatkan Kementan

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteran Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mewanti-wanti semua pihak untuk mewaspadai perubahan iklim global yang terjadi saat ini, terutama oleh pemerintah. Politisi yang karib disapa Gus Muhaimin ini menyatakan, perubahan iklim menjadi salah satu ancaman mengerikan sektor pertanian yang dapat berdampak terhadap ketersediaan pangan.

“Perubahan iklim harus kita waspadai bersama, terutama pemerintah, Kementerian Pertanian ya. Dampaknya bukan cuma mengancam ketersediaan pangan, tapi juga ketahanan pangan kita,” kata Gus Muhaimin di Jakarta, Kamis (17/2/2022). Mengantisipasi hal itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menagih komitmen Kementan dalam menyiapkan strategi untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim global.

Baca juga  Indonesia Menjadi Juara Dunia PUBG Mobile Club Open 2019 Musim Kedua

Gus Muhaimin berujar, Kementan sebagai pemangku kontrol pertanian Tanah Air harus terus memberikan dukungan bagi petani dalam menjaga produksi berbagai komoditas pangan seperti dengan memberikan bantuan. “Kondisi begini tentu saja Kementan jangan berdiam diri. Kasih para petani kita bibit unggul, subsidi pupuk yang berkualitas, alat pertanian dan kebutuhan lainnya untuk menjaga ketahanan pangan kita,” tutur Gus Muhaimin.

Gus Muhaimin juga meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan)  untuk terus melakukan inovasi teknologi pertanian dan riset pengembangan varietas benih unggul berproduksi tinggi yang tahan dan toleran terhadap dampak perubahan iklim. “Saya kira inovasi-inovasi di bidang pertanian sangat dibutuhkan dan harus terus di-support. Bagaimanapun kita ini negara agraris, tentu saja seharusnya kita berdikari soal pertanian termasuk inovasi-inovasi dengan kecanggiham teknologi masa kini,” ujar Gus Muhaimin.

Baca juga  Dosen UKDW Ikut Berpartisipasi Dalam Webinar Artificial Intelligence

Selain itu, Gus Muhaimin juga mendesak Kementan untuk mengevaluasi tata kelola pangan dalam negeri, seperti tata kelola untuk menjaga harga pangan tetap stabil di tengah tantangan produksi yang menurun akibat iklim, kelangkaan dan disparsitas harga komoditi pangan pada level petani dan pasar. “Yang paling penting bagaimana pemerintan harus menjamin pangan yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat di tengah persoalan stabilisasi harga pangan dan kondisi komoditas pangan nasional yang relatif rapuh saat ini,” tukas Gus Muhaimin. (sf)