Perlu Audit Kapasitas Produksi Pabrik Semen di Indonesia

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk segera melakukan audit terkait kapasitas produksi pabrik-pabrik semen di Indonesia. Hal ini menyangkut rencana pembangunan pabrik semen di Kalimantan Timur.

Andre menilai, produksi semen di Kalimantan saat ini sudah mencapai 10,3 juta ton, dengan konsumsi semen di Kalimantan yang hanya 4 juta ton dalam setahun. Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Kerja dengan Menteri BUMN RI dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021).

“Dalam data yang saya dapatkan, kita bicara soal Kalimantan, saya ingin sampaikan, Kalimantan yang akan dibangun pabrik 12 juta ton itu di Kaltim Pak Bahlil, harus ketahui Kalimantan itu konsumsi semennya hanya 4 juta ton setahun,” ungkap politisi Dapil Sumatera Barat I tersebut.

Baca juga  Standar Pembatasan Aktivitas Guna Antisipasi Lonjakan Covid-19

Produksi 10,3 juta ton tersebut, kata Andre berasal dari beberapa pabrik semen seperti Semen Indonesia, Semen Conch serta Semen Tonasa dan Bosowa. “Sekarang berarti oversupply 6 juta ton Pak Bahlil. Produksi pabrik semen baru di Kalimantan 12 jt ton. Pertanyaan saya untuk siapa?” tambahnya.

Sedangkan produksi semen di Indonesia sendiri, menurut politisi Fraksi Gerindra tersebut sudah mencapai antara 116 hingga 120 juta ton, dengan konsumsi baik dalam negeri maupun ekspor sebesar 70 juta ton dengan utilisasi pabrik semen menurut data Kemenperin dan Asosiasi Semen Indonesia yang hanya 60 persen.

“Dengan data Kemenperin dan Asosiasi Semen Indonesia, pertumbuhan semen kita sampai tahun 2025 itu hanya 4 persen. Otomatis utilisasi kita sampai 2025 itu 78 persen dan diprediksi sampai 2030 kita tidak perlu membangun pabrik semen baru,” tandas Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu. (bia/sf)

Baca juga  Super Night Mode vivo S1 Pro, Eksplorasi Fotografi di Minim Cahaya