Pemerintah saat ini serius menjalankan program vaksinasi Covid-19 pada anak. Terlebih, berbagai sekolah belum lama ini mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen meminta para orang tua untuk mendukung program tersebut dengan mengizinkan anaknya mengikuti vaksin.
“Pemerintah sudah sangat serius terkait vaksinasi, baik dari sisi infrastruktur, kesediaan vaksin dan juga edukasi publik,” kata Gus Nabil dalam keterangan persnya, Selasa (4/1/2022). Ia menilai, orang tua haruslah menjaga kesehatan keluarga dan anak-anaknya dengan mengikuti prosedur vaksinasi yang tepat dan sesuai aturan.
Terlebih, tingkat penularan kasus Covid-19 sangat berpengaruh terhadap prosedur pembelajaran tatap muka. “Jika kasus menurun, pembelajaran tatap muka akan bisa aman dilangsungkan. Jadi, vaksinasi menjadi penting, karena meningkatkan imun atau kekebalan tubuh atas virus Covid-19,” ungkap politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Senada dengan Nabil, Anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri juga mengatakan para orang tua harus mendukung percepatan pemulihan pandemi termasuk dalam bidang pendidikan. Pasalnya, keamanan anak dari Covid-19 juga memperoleh pendidikan yang berkualitas untuk anak merupakan hal didambakan dari para orang tua.
Sehingga Abidin menilai, vaksinasi merupakan bukti konkret dari upaya guna menekan laju keparahan pasien penderita Covid-19, tingkat keterisian rumah sakit serta angka kematian akibat Covid-19. “Maka dari itu vaksinasi tetap harus disinergikan dengan implementasi protokol kesehatan di sekolah untuk mendukung pembelajaran tatap muka,” kata Abidin.
Dia menegaskan, pada prinsipnya DPR mendukung rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahwa hanya anak-anak yang sudah menerima vaksinasi lengkap (dua kali) yang boleh mengikuti pembelajaran tatap muka. Dia mengatakan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mendukung suksesnya pembelajaran tatap muka.
“Bukan saja vaksinasi pada peserta didik, namun para pengajar dan petugas yang menyelenggarakan pendidikan harus sudah divaksin dua kali demi keselamatan dan kenyamanan dalam proses pembelajaran,” tandas politisi PDI-Perjuangan tersebut. (hal/sf)