Bertemu Menag, Menteri Inggris Diskusi tentang Kerukunan Umat Beragama

Jakarta (Kemenag) — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan Menteri Negara Inggris untuk negara-negara persemakmuran dan PBB Lord (Tariq) Ahmad of Wimbledon, di Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat.  Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut, kedua pihak membahas tentang isu-isu seputar kerukunan umat beragama.

“Saya senang hari ini berada di Jakarta. Dan kami telah melakukan diskusi yang sangat produktif,” ujar Lord Ahmad, kepada media usai pertemuan, Selasa (30/10).

Lord Ahmad yang didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menyampaikan apresiasinya terhadap kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia. Menurutnya, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia Indonesia dapat dijadikan contoh kehidupan beragama bagi masyarakat dunia.

Baca juga  Informasi Terkini dan Penjelasan Operasional Lion Air Penerbangan JT-666 Rute Surabaya Menuju Samarinda

Namun demikian, Lord Ahmad juga menyoroti isu-isu terorisme  yang menjadi tantangan kehidupan umat beragama di Indonesia. Ke depan, Lord Ahmad berharap  Indonesia dan Inggris dapat saling berbagi pengalaman untuk mengatasi hal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menag menyampaikan rasa terimakasihnya atas kunjungan Lord Ahmad yang juga merupakan utusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk bidang Kebebasan dan Kerukunan Antar Umat Beragama.

“Kami di Indonesia terus berupaya untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Salah satu caranya, dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk memahami esensi agama. Oleh karena itu Kementerian Agama mengusung moderasi beragama,” ujar Menag kepada Lord Ahmad.

Senada dengan Lord Ahmad, Menag mengaku pihaknya terus membangun kerjasama dengan berbagai pihak di dunia guna menjaga kerukunan umat beragama dan membangun peradaban.

Baca juga  Tren Kuliner Indonesia Bergeser Selama Pandemi, Apa Saja Perubahannya?

“Intinya, kita harus sama-sama mengatasi itu semua. Bagaimana agama tidak dibajak oleh orang-orang tertentu yang hanya mementingkan diri sendiri. Agama tidak boleh digunakan untuk memecah belah kita. Semangat ini yang harus kita galang bersama. Kami berharap agar kerjasama yang baik antar kedua negara ini bisa terus dilanjutkan,” kata Menag.