MENHUB: Kesiapan Antisipasi Jelang Angkutan Natal 2017 Dan Tahun Baru 2018

YOGYAKARTA – Rencana operasi dan kesiapan angkutan natal 2017 dan tahun baru 2018 akan disampaikan minggu depan yang pada prinsipnya Kementerian Perhubungan akan matangkan dan identifikasi lokasi titik-titik yang rawan macet dan berusaha untuk mencarikan solusi untuk itu. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat menghadiri acara Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2017 di Desa Karangasem, Gunungkidul, Sabtu (9/12).

Menurut Menhub Budi, beberapa hal yang menjadi critical point akan kita edukasi sejak awal. Bagaimana kita mengedukasi pengusaha truk, pengusaha bus, pengusaha kendaraan bahwasanya kendaraannya itu harus laik jalan.

“Kita akan lakukan rampcheck secara rutin serta intensif dan penertiban bagi kendaraan yang tidak laik jalan, karena dari identifikasi kita kendaraan-kendaraan umum itu banyak sekali yang tidak laik,” jelas Menhub.

Baca juga  Pemprov Bali Ajak Masyarakat Lakukan Aksi Nyata Perangi Sampah Plastik

Lebih lanjut, mengenai jalur, titik lokasi rawan macet, saat ini Menhub telah menugaskan kepada seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kemenhub untuk mengidentifikasi masalah.

“Intinya kita (Kemenhub) sudah siap,” kata Menhub Budi.

*Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Pakai Jalur Existing*

“Proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya beberapa hari kita sudah diskusi termasuk kemarin di sini (Yogyakarta). Tampaknya jalur yang akan ditetapkan adalah yang eksisting tapi seperti apa masih kita diskusikan,” jelas Menhub.

Menurut Menhub, kita masih punya alternatif, ada varian-varian yang akan dikembangkan. Kita berkeinginan membuat semacam quantum life. Di mana masa depan kereta api di Indonesia ini adalah kereta api yang maju ke depan.

Baca juga  Hadiri Sidang MEPC Ke-72, Indonesia Bahas Serius Isu GHG, Limit Sulfur Dalam Bahan Bakar Dan PSSA Di Selat Lombok

Dan ini adalah satu tulang punggung. Tulang punggung ini menentukan dengan jalur-jalur yang lain dan kita juga mengharapkan jalur Kereta Cepat Jakarta-Surabaya menjadi jalur tulang punggung industri kereta api.

“Kita tahu juga PT. INKA sudah ekspor ke beberapa tempat. Nah kalau kita ada tulang punggung yang cukup kuat kita mengandalkan kereta api. Nanti diikuti, jadi ada kelangsungan dari Industri kereta api bagus dan kita pun kalau nanti jadi dilaksanakan konten lokalnya itu harus banyak,” urai Menhub.

Untuk pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya harapannya paling lambat pertengahan tahun depan (2018) dan bicara perkiraan anggaran hal ini terkait dengan teknologi.

“Anggaran yang dibutuhkan ditaksir bisa 60 Triliun atau bisa 150 Triliun, tergantung kita mengatur apa yang akan kita bangun di situ dan hal terpenting bahwa studi kita diharapkan memberi manfaat maksimal dengan biaya seefisien mungkin,” tutup Menhub Budi.