Sebanyak Lima Pejabat Tinggi Pratama BPSDM PUPR Tempati Pos Baru

Jakarta, 3 Juni 2020 – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kinerja yang lebih tinggi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan seleksi, mutasi, rotasi, hingga promosi terhadap lima Pejabat Tinggi Pratama, berturut-turut: Herman Suroyo sebagai Sekretaris BPSDM PUPR; R.Aj. Canka Amprawati Suryadi Putri sebagai Kepala Pusat Pengembangan Talenta; Ruhban Ruzziyatno sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman; Rezeki Peranginangin sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi, Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah; dan Moeh. Adam sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen.

Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto, pada acara serah terima jabatan Pejabat Tinggi Pratama itu, minta agar tugas baru dijadikan sebagai amanat yang benar-benar harus dipegang teguh, sekaligus tantangan untuk bekerja lebih keras dan terus berinovasi dalam melaksanakan tugas di unit kerja baru.

Baca juga  Kementerian PUPR Komitmen Tingkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman KSPN Prioritas

BPSDM, lanjut Sugiyartanto, tidak hanya satu sektor, tetapi terdiri dari empat sektor utama yang produktifitasnya diukur berdasarkan output fisiknya. Apabila semula BPSDM terdiri dari beberapa kapus dan sekretaris yang berasal dari Bina Marga, saat ini BPSDM bukan lagi di bawah Bina Marga, melainkan BPSDM PUPR secara keseluruhan.

Lebih lanjut Sugiyartanto berpesan, para Pejabat Tinggi Pratama yang dirotasi ke unit organisasi lain agar bersungguh-sungguh melaksanakan apa yang sudah dilakukan dan mempraktikannya di tempat yang baru. Selain itu dengan banyaknya perubahan peraturan perundang-undangan, para pejabat tersebut diminta untuk lebih waspada, peduli, dan lebih bisa mengimplementasikannya, sehingga kinerja BPSDM lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga  Peniliain Potensi Kompetensi Online PNS Untuk Memenuhi Kebutuhan Visium 2030 Telah Dimulai

Sistem perputaran jabatan itu sendiri merupakan bagian dari penyegaran organisasi yang tujuannya untuk memberikan nuansa baru yang dapat menimbulkan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan pekerjaan serta untuk lebih memperkuat dan meningkatkan kinerja organisasi.