Indonesia Dorong Pebisnis ASEAN Pulihkan Ekonomi Akibat Covid-19 Melalui Penanganan Hambatan Perdagangan Nontarif

Jakarta, 25 Agustus 2020 – Indonesia mengusulkan agar ASEAN fokus pada upaya penanganan hambatan nontarif dan fasilitasi akses perjalanan lintas negara di ASEAN guna mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat menghadiri pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (AEM-ABAC) secara virtual pada Senin (24/8). Pertemuan tersebut merupakan salah satu rangkaian pertemuan AEM ke-52 yang diselenggarakan pada 22–29 Agustus 2020.

“Para Menteri Ekonomi ASEAN mendukung dan menyambut baik usulan Indonesia terkait upaya penanganan hambatan nontarif dan pentingnya fasilitasi akses perjalanan lintas negara di ASEAN di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkap Mendag Agus.

Baca juga  Trade Expo Indonesia 2017 Dibuka, Kukuhkan Peran Indonesia Dalam Perdagangan Global

Pertemuan tingkat menteri dengan para pelaku usaha ASEAN tersebut merupakan forum yang berperan mewujudkan integrasi ekonomi di ASEAN dan membahas isu-isu terkini penanganan dampak ekonomi akibat Covid-19. Lebih lanjut, dalam pertemuan itu ABAC menyampaikan rencana pelaksanaan ASEAN Business and Investment Summit dan ASEAN Business Awards sebagai ajang apresiasi bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di ASEAN yang dijadwalkan pada 13 November 2020 di Hanoi, Vietnam.

Direktur Jenderal Perdagangan Perundingan Indonesia Iman Pambagyo yang mendampingi Mendag Agus dalam pertemuan itu juga mengungkapkan, Indonesia bersama para Menteri ASEAN mengapresiasi rekomendasi ABAC terutama terkait integrasi ekonomi digital dan peningkatan konektivitas logistik ASEAN.

Baca juga  Pemerintah Diminta Segera Buat Program Manfaat untuk Anak Yatim Akibat Covid

“Upaya-upaya peningkatan fasilitasi perdagangan penting dilakukan untuk mempertahankan kelancaran arus barang dalam rangka memulihkan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19,” ujar Iman.

Pada pertemuan tersebut, ABAC juga menyampaikan legacy projects yang merupakan kegiatan prioritas di ASEAN yang telah dilaksanakan, yaitu Digital Stars Legacy Project (Vietnam), Smart Growth Connect Logistics Center Project (Singapura), ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network (Filipina), dan Digital Trade Connect (Thailand), serta rekomendasi dari para pelaku usaha ASEAN dalam menangani dampak ekonomi akibat Covid-19.

ASEAN-BAC dibentuk dengan mandat untuk memberikan rekomendasi dan pedoman bagi para pelaku usaha menuju integrasi ekonomi di ASEAN. Pembentukan ASEAN-BAC diinisiasi Kepala Negara dan Pemerintah ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 ASEAN yang dilangsungkan pada November 2001 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.