BSI Maslahat Turut Aktif Mendorong Pengentasan  Kemiskinan Melalui Optimalisasi ZISWAF 

17 Juli 2025 – Kemiskinan merupakan suatu masalah yang terjadi di berbagai negara baik negara berkembang  ataupun negara maju. Kemiskinan sangat berbahaya bagi manusia karena dapat merusak  akidah, akhlak, fikiran, dan keluarga. Maka dalam hal ini Islam mengatur solusi untuk kemiskinan  yakni melalui zakat. Sebagai rukun Islam ketiga setelah syahadat dan shalat, zakat merupakan  kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Esensi zakat adalah saling tolong-menolong dan  berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan. 

Di Indonesia, pengelolaan zakat sudah diatur secara hukum melalui Undang-Undang  Pengelolaan Zakat, yang melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil  Zakat (LAZ). Regulasi ini menegaskan komitmen negara dalam mengoptimalkan potensi zakat  sebagai instrumen ekonomi untuk kesejahteraan sosial. 

Read More

Meskipun angka kemiskinan di Indonesia menunjukkan tren penurunan yang menggembirakan,  namun belum signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Maret  2024, jumlah penduduk miskin mencapai 25,22 juta jiwa, berkurang 0,68 juta jiwa dibandingkan  Maret 2023. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus terus  digencarkan dan dievaluasi secara berkala. 

Optimalisasi zakat sebagai solusi pengentasan kemiskinan sangat bergantung pada tata kelola  yang baik dan transparan dalam lembaga amil zakat. BSI Maslahat saat ini menjadi salah satu  lembaga amil zakat nasional yang dipercaya oleh masyarakat dalam menyalurkan zakatnya.  Kepercayaan masyarakat terhadap BSI Maslahat menjadi modal penting dalam meningkatkan  efektivitas penyaluran zakat untuk program-program pemberdayaan masyarakat. 

Program UMKM Mendukung Pendapatan Penerima Manfaat Naik 

Salah satunya program pemberdayaan masyarakat yang sudah dilaksanakan oleh BSI Maslahat  adalah program Sentra UMKM. Program ini dirancang agar dapat memberikan manfaat jangka  panjang bagi para pelaku UMKM. Program ini meliputi pemberian dukungan berupa bantuan  modal yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha, penyediaan pelatihan yang relevan dengan  perkembangan pasar, serta pendampingan yang terarah oleh para ahli. Upaya ini bertujuan untuk  membantu UMKM tumbuh dan berkembang, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi  yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara  keseluruhan, sekaligus membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia. 

Salah satu penerima manfaat program UMKM adalah Kelompok Tani Argo Mulyo yang  melakukan Budidaya Ikan Air Tawar dengan Sistem Bioflok. Kelompok ini berada di Desa Karya  Indah, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Terbentuk pada akhir tahun 2023, Kelompok Tani Agro  Mulya memulai perjalanannya dengan kondisi yang serba terbatas. Awalnya, mereka hanya  bermodalkan 10 (sepuluh) kolam petak sederhana. Kolam-kolam tersebut dikelola dengan penuh  ketekunan oleh Ketua kelompok, Sholehudin yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai  seorang guru ngaji. Beliau mengajak sekitar 16 orang untuk menjadi anggota kelompok tani. Para anggota ini memilik latar belakang pekerjaan yang beragam diantaranya buruh, pedagang, dan  petani. 

Titik balik dalam perjalanan Kelompok Tani Agro Mulya terjadi ketika mereka dipertemukan  dengan BSI Maslahat. BSI Maslahat melihat potensi besar dalam kelompok tani ini dan  memutuskan untuk memberikan dukungan. Berkat dukungan yang diberikan oleh BSI Maslahat,  Kelompok Tani Agro Mulya berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan. Mereka  mampu meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas skala usaha. 

Panen perdana yang sangat dinantikan menghasilkan sekitar 2 ton ikan segar yang dibeli oleh  pedagang ikan. Bahkan, kabar baiknya tidak berhenti di situ, karena masih ada 12 kolam lagi  yang menunggu giliran untuk dipanen. Dengan melihat potensi yang ada, diperkirakan dari 50  kolam nila akan menghasilkan panen bisa mencapai 2,3 ton atau bahkan lebih. 

Keberhasilan panen memberikan pendapatan tambahan sekitar Rp 1 juta per anggota. Hal ini  menjadi modal awal untuk meningkatkan taraf hidup dan membuka jalan menuju pengentasan  kemiskinan. Hingga kini, Kelompok Tani Agro Mulya telah memiliki total 60 kolam, yang terdiri  dari 50 kolam budidaya ikan nila dan 10 kolam budidaya ikan gurame. Peningkatan ini tentu saja  memberikan dampak positif bagi kesejahteraan anggota kelompok tani dan masyarakat  sekitarnya. 

Pendidikan Menjadi Solusi Pengentasan Kemiskinan 

Tidak hanya itu, BSI Maslahat juga memberikan beasiswa melalui program BSI  Scholarship karena pendidikan merupakan pondasi utama dalam pembangunan manusia dan  masyarakat. Namun, berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri, masih terdapat 24,3%  penduduk Indonesia yang belum mengenyam pendidikan formal, dan hanya 6,82% yang berhasil  menyelesaikan pendidikan tinggi. Ketimpangan ini menjadi tantangan besar dalam upaya  meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program BSI Scholarship berupaya menjembatani  kesenjangan akses pendidikan dengan memberikan beasiswa penuh hingga lulus kepada  generasi muda berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia. 

Dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs), pendidikan berkualitas (SDG 4)  dianggap sebagai kunci utama untuk mengentaskan kemiskinan (SDG 1). Pendidikan yang baik  memungkinkan individu meningkatkan kapasitas diri, memperoleh pekerjaan layak, dan keluar  dari lingkaran kemiskinan. 

Prof. Teguh Dartanto (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia) menekankan  bahwa pendidikan adalah salah satu instrumen paling efektif dalam memutus rantai kemiskinan  antar generasi. Dalam jurnalnya yang berjudul “Intergenerational Transmission of Poverty in  Indonesia: The Role of Education and Social Protection” (2021), beliau menyatakan bahwa:  “Pendidikan memiliki efek jangka panjang dalam meningkatkan mobilitas sosial. Anak-anak dari  keluarga miskin yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi memiliki peluang lebih besar  untuk keluar dari kemiskinan dibandingkan mereka yang hanya menyelesaikan pendidikan  dasar.” 

BSI Maslahat telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pendidikan sebagai  insturmen pengentasan kemiskinan. Hingga akhir 2024, sebanyak 8.616 mahasiswa telah  menerima beasiswa dari program ini. Tahun 2025, program ini kembali dibuka untuk 3.258  penerima baru dari 100 kampus mitra. Tidak hanya memberikan bantuan finansial, BSI 

Scholarship juga membekali mahasiswa dengan pembinaan karakter, spiritual, dan  kepemimpinan. Pendekatan holistik ini bertujuan agar para penerima beasiswa tidak hanya  sukses secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi di dunia industri, khususnya dalam sektor  ekonomi syariah. 

Dengan memperluas akses pendidikan tinggi melalui program beasiswa, BSI Maslahat turut  berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya. Ketika lebih  banyak individu dari latar belakang ekonomi rendah mendapatkan kesempatan untuk belajar dan  berkembang, maka potensi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional  pun meningkat. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya mengubah  kehidupan individu, tetapi juga memperkuat struktur sosial dan ekonomi bangsa. Oleh karena itu,  kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta seperti yang dilakukan BSI  Maslahat menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari kemiskinan. 

Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, zakat bukan  hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga solusi nyata dalam memerangi kemiskinan dan  mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Zakat memiliki potensi besar untuk meningkatkan  kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan menciptakan masyarakat  yang lebih adil dan makmur.

Related posts

Leave a Reply