BSI Maslahat Dukung Pendidikan Berkelanjutan dengan BSI  Scholarship 

24 Oktober 2025 – Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 menekankan pentingnya  pendidikan yang inklusif, adil, dan bermutu bagi semua, serta mendorong kesempatan  belajar sepanjang hayat. Dalam upaya mewujudkannya, UNESCO berperan sebagai  penggerak utama yang mengembangkan konsep Education for Sustainable  Development (ESD) atau pendidikan berkelanjutan. Konsep ini berakar pada  pemikiran bahwa pendidikan harus melampaui sekadar transfer pengetahuan, menuju  proses pembelajaran yang menyiapkan individu untuk mengambil keputusan dan  bertindak demi masa depan yang adil secara sosial, layak secara ekonomi, dan  berkelanjutan secara ekologis. 

Tokoh pendidikan dunia, Al-Ghazali memiliki pemikiran terkait manajemen pendidikan  yang tidak lepas dari pendekatannya untuk menyatukan antara akal dan hati, ilmu dan  amal, dunia dan akhirat. Ia menekankan bahwa pendidikan bukan semata-mata  proses transfer pengetahuan, melainkan juga proses pembinaan karakter dan  spiritualitas.  

Read More

Pandangan ini selaras dengan BSI Maslahat yang memiliki pilar didik umat. Pilar yang  berfokus pada program bantuan pendidikan sebagai kunci utama untuk membangun  masyarakat yang berdaya, mandiri, berkarakter, dan mampu berkontribusi untuk  kesejahteraan bersama. 

Implementasi BSI Scholarship Dalam Pendidikan Berkelanjutan 

Melalui pilar Didik Umat, BSI Maslahat menghadirkan program BSI Scholarship  sebagai wujud nyata komitmen terhadap pendidikan berkelanjutan. Pendidikan  berkelanjutan bukan hanya tentang akses ke sekolah, tetapi tentang pembelajaran  yang terus-menerus. Kemampuan seseorang untuk belajar, beradaptasi, dan  berkontribusi sepanjang hidupnya. BSI Scholarship merupakan program bantuan  pendidikan dimana penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan tunjangan uang  saku, namun juga pendidikan karakter dan kepemimpinan, serta pembinaan spiritual.  BSI Scholarship memiliki program beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa. BSI  Scholarship Pelajar merupakan program beasiswa bagi siswa setara SMA. Para  penerima beasiswa (awardee) tidak hanya diberikan bantuan ekonomi penunjang  proses belajar, namun juga dibekali dengan berbagai pelatihan. 

Pada tahun 2025, BSI Scholarship Pelajar membidik siswa yang duduk di kelas 12  sejumlah 1.431 awardee. Sebanyak 53% atau 754 awardee berhasil lolos Perguruan  Tinggi Negeri (PTN). Bahkan 33% yang lolos atau sejumlah 247 awardee berhasil  masuk Top 10 PTN.  

Menariknya, awardee BSI Scholarship Pelajar yang lolos seleksi berkesempatan  untuk melanjutkan ke jenjang BSI Scholarship Mahasiswa. Skema berjenjang ini  menjadi bukti nyata bahwa BSI Maslahat memandang pendidikan sebagai perjalanan  berkelanjutan.

Wujud Nyata Semangat Pendidikan Berkelanjutan 

Pendidikan bukan sekadar ruang kelas dan buku pelajaran. Ia adalah jantung dari  pembangunan berkelanjutan. Melalui pendidikan, lahirlah generasi yang sadar,  tangguh, dan mampu menata masa depan bangsa dengan nilai kemanusiaan dan  kemaslahatan. Dalam wajah pendidikan berkelanjutan, selalu ada kisah yang  menyalakan harapan. Salah satunya hadir dari sosok Joni Anwar Afrizul, awardee BSI  Scholarship Pelajar asal MAN Insan Cendekia Padang Pariaman. 

Joni lahir dari keluarga sederhana yang tinggal di rumah kayu beratap seng. Di dapur,  tungku kayu menjadi saksi perjuangan setiap pagi, sementara cahaya malamnya  bersumber dari listrik yang dipinjam dari tetangga. Sang ayah, seorang petani yang  tak pernah lelah bekerja, menanam bukan hanya padi di sawah, tetapi juga nilai  keteguhan dan dedikasi dalam hati anaknya. 

Keterbatasan ekonomi tak pernah membuat langkah Joni surut. Ia percaya bahwa  keadaan bukanlah batas, melainkan batu pijakan menuju cita-cita. Ia jatuh cinta pada  ilmu kimia, bukan sekadar mempelajarinya, tapi menghidupinya. Di sela kesibukan  sekolah, Joni menyisihkan waktu untuk mengajar olimpiade kimia secara daring,  berbagi ilmu dengan teman-temannya. Baginya, ilmu tak akan berharga jika tidak  dibagikan. 

“Orang hanya melihat medali,” tutur Joni lirih. “Tapi di balik semua itu ada pagi-pagi  yang dingin dan lelah, malam-malam tanpa tidur, dan usaha yang jarang terlihat.  Prestasi bukan hadiah instan, ia lahir dari doa, air mata, dan disiplin.” Deretan prestasinya membuktikan ketekunan itu: 

  • Medali Emas Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KOSSMI) • Medali Perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 
  • Medali Emas Lomba Kimia Perorangan (LK-Pero) & Lomba Cepat Tepat Kimia  (LCTK) 
  • Medali Perunggu KSR yang merupakan kompetisi dari platform bimbingan  belajar 

Namun perjalanan Joni tidak selalu mudah. Ia pernah gagal lolos ke Institut Teknologi  Bandung (ITB) melalui jalur SNBP, momen yang sempat menghancurkan  harapannya. Tapi Joni tak berhenti. Ia menegakkan kembali tekadnya dan belajar  lebih keras. Hingga akhirnya, ia diterima di kampus impiannya melalui jalur SNBT.  BSI Scholarship turut menemani langkahnya hingga ke bangku kuliah.. 

“Hari ini aku berdiri di kampus impian. Tapi perjuanganku belum selesai. Aku ingin jadi  bukti bahwa anak dari keterbatasan pun bisa bermimpi tinggi. Selama kamu belum  berhenti, balasan dari perjuanganmu akan datang.” — Joni Anwar Afrizul Kisah Joni adalah potret indah dari semangat pendidikan berkelanjutan. Belajar bukan  hanya untuk meraih gelar, melainkan untuk menyalakan cahaya bagi orang lain. Ia  membuktikan bahwa pendidikan berkelanjutan tidak selalu tentang fasilitas megah  atau sumber daya besar. Esensinya ada pada keyakinan, daya juang, dan harapan  yang tumbuh dari hati yang tulus.

Related posts

Leave a Reply