Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengungkapkan, menurut Kajian Triwulanan Bank Indonesia Jawa Timur (Jatim), kinerja pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan III 2021 tumbuh 3,23 persen year on year (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,07 persen yoy. Perekonomian Jatim masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Perdagangan, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Konstruksi, sebesar 9,20 persen.
Amir menyampaikan hal tersebut saat memimpin pertemuan Tim Kunker Komisi XI DPR RI dengan dengan Pemda Jatim, perwakilan Kementerian Keuangan, perwakilan Kementerian PPN/Bappenas, Bank Indonesia, OJK, Jamkrindo, Askrindo, HIMBARA membahas Evaluasi Perekonomian 2021, dan Outlook Ekonomi tahun 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021).
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jawa Timur mencapai 70,73 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian. Sektor ini mengalami kontraksi sebesar 0,91 persen. Begitupun dengan inflasi di semua wilayah pada November 2021 tercatat tetap rendah meski meningkat dibandingkan periode sebelumnya,” tutur politisi PPP ini.
Sementara itu, peningkatan tekanan inflasi juga terjadi di wilayah Jawa. Seluruh daerah di Jawa mengalami kenaikan tekanan inflasi, Pada triwulan IV 2021, inflasi IHK Jawa Timur diperkirakan masih terjaga dan berada pada koridor sasaran inflasi 3,0%±1 persen (yoy), dengan kecenderungan lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 terutama dipengaruhi oleh potensi kenaikan permintaan bahan makanan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Terkait total realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan III 2021, mencapai 51,85 persen dari pagu anggaran, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan III 2020 (52,51 persen). Realisasi pada APBD Provinsi tercatat 55,46 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi APBD kabupaten/kota yang sebesar 50,68 persen dari pagu anggaran.
Secara keseluruhan Amir menilai perekonomian Jawa Timur pada tahun 2022 diperkirakan terakselerasi dibandingkan tahun 2021, sejalan dengan tren perbaikan ekonomi global dan domestik. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2022 diperkirakan membaik didorong oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, kinerja ekspor yang tetap kuat, pembukaan sektor-sektor prioritas yang semakin luas, stimulus kebijakan yang berlanjut, serta masih berlanjutnya penyelesaian proyek-proyek yang terdapat dalam PSN dan Perpres 80 Tahun 2019.
Turut hadir dalam Kunjungan Reses tersebut Anggota KOmisi XI DPR RI yaitu Andreas Eddy Susetyo, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Indah Kurnia, Marinus Gea (F-PDIP), Andi Ahmad Dara, Muhidin M. Said, Muhammad Misbakhun, Sarmudji (F-PG), Farida Hidayati (F-PKB), Marwan Cik Asan (F-PD), Junaidi Auly (F-PKS). (ndy/es)