Wisuda Daring Pertama UKDW Yogyakarta

Sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19, maka pelaksanaan wisuda Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang seharusnya dilaksanakan pada periode 27 Juli 2020 terpaksa diundur menjadi tanggal 12 September 2020.

Wisuda periode ini tidak dilaksanakan dalam bentuk kehadiran secara fisik dalam sidang Senat Terbuka seperti biasanya, tetapi dilaksanakan secara daring atau tanpa kehadiran fisik. Para wisudawan berada di rumah masing-masing dan mengikuti seremoni wisuda melalui media ZOOM atau akun Youtube milik UKDW Yogyakarta. Wisuda ini merupakan wisuda daring pertama yang dilakukan oleh UKDW Yogyakarta. Sebanyak 255 wisudawan mengikuti dengan khidmat jalannya seremoni wisuda. Sementara itu, para Senat Universitas dan jajaran Pimpinan UKDW Yogyakarta mengikuti seremoni wisuda di Ruang Seminar Didaktos UKDW Yogyakarta.

 

Dalam sambutannya, Rektor UKDW Yogyakarta, Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D, menyampaikan bahwa tidak hanya kemampuan akademik (academic skills) yang dibutuhkan oleh mahasiswa, namun juga soft skills yang sejalan dengan tujuan pembelajaran di UKDW Yogyakarta yang menekankan pada kesatuan pendekatan Spiritualitas, Integritas, dan Profesionalitas. “Setelah lulus, para wisudawan harus terus mengembangkan diri baik spiritualitas, karakter, kepribadian, maupun sikap secara positif, dan mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya dalam berbagai bidang pekerjaan yang akan ditekuninya,” ujar Henry.

Baca juga  favehotel Pluit Junction Hadirkan Aneka Hidangan spesial di Lime café

Vincentius Nicholas Halim, wisudawan asal Program Studi Informatika yang juga merupakan perwakilan wisudawan menyampaikan bahwa menjadi bagian dari keluarga UKDW adalah suatu anugerah dan kebanggaan karena banyak sekali nilai-nilai yang bisa dipetik dari pengalaman selama kurang lebih empat tahun berproses di UKDW.

Dalam wisuda periode September ini, terdapat sembilan wisudawan terbaik dari Program Sarjana yang berasal dari berbagai program studi (prodi). Mereka adalah Gilbert Christian Kristamulyana dari Prodi Ilmu Teologi, Thesalonika Vivian Nugroho dari Prodi Manajemen, Licya Rahadian Herwanto dari Prodi Akuntansi, Eriza Agustin Dapasriandi dari Prodi Arsitektur, Sylvia Putri Rejeki Gunawan dari Prodi Informatika, Dimas Sanjaya dari Prodi Sistem Informasi, Jovita Lavenia dari Prodi Biologi, Vanessa Veronica dari Prodi Kedokteran, dan Sarfita Br. Sitepu asal Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Sementara itu dari Program Pascasarjana terpilih empat wisudawan sebagai wisudawan terbaik, diantaranya Daniel Opristanta Barus dari Prodi Magister Ilmu Teologi, Jake Merril Ibo dari Prodi Magister Kajian Konflik dan Perdamaian, Ririn Safitri dari Prodi Magister Manajemen, dan Hanna Dewi Aritonang dari Prodi Doktor Ilmu Teologi. Sebanyak 56 wisudawan berhasil lulus dengan predikat “Cum Laude” atau Dengan Pujian. Pencapaian ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh sivitas akademika UKDW.

Baca juga  HARKANNAS KE-5 : ''Dengan Protein Ikan, Kita Membangun Bangsa''

 

Jovita Lavenia, salah satu wisudawan terbaik dari Prodi Biologi Fakultas Bioteknologi melakukan penelitian yang dapat dimanfaatkan di masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Dalam skripsinya, Jovita mencoba memaparkan mengenai pemanfaatan kardus bekas dan limbah sayur sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih. “Saya ambil judul skripsi itu berdasarkan topik yang saya ambil, yaitu substitusi substrat serbuk gergaji dalam kegiatan budidaya jamur. Kardus bekas dan sampah sayur pasar adalah bahan yang punya komponen-komponen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur, khususnya jamur edible yang banyak diminati masyarakat sebagai bahan pangan yaitu jamur tiram putih,” ungkap Jovita.

Selain itu kardus bekas dan sampah sayur pasar jumlahnya cukup banyak dan terus bertambah di perkotaan, termasuk Yogyakarta sendiri. Jadi penelitian ini dilakukan oleh Jovita dengan harapan dapat membantu budidaya jamur berjalan secara berkelanjutan, khususnya pada jamur tiram putih yang diminati masyarakat, meskipun ketersediaan serbuk gergaji semakin berkurang.  Pemanfaatan ini juga dapat mengurangi limbah padat berupa kardus dan sampah sayur pasar di perkotaan dan akhirnya ketahanan pangan di perkotaan tetap tercapai, bahkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat perkotaan melalui kegiatan budidaya jamur tiram putih.

Baca juga  Bantul Creative City Festival: Merayakan Kreativitas dan Kebersamaan dalam Spektakuler Tari Montro

BNI Syariah, UKDW Yogyakarta, Lion Air, Kemenkes RI, Kemenpora RI, Kementrian PUPR RI, Kemendikbud RI, Inspirational Video, Motivational Video