Tingkatkan Ekspor Pisang Blitar Melalui Kolaborasi Swasta

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mendukung adanya upaya untuk pembimbingan kepada petani pisang, khususnya di Kebun Pisang Cavendish, Ngaringan, Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melalui kolaborasi swasta, yaitu PT Nusantara Segar Abadi (NSA). Sebab, Anggia menyadari bahwa tidak mungkin semua persoalan dapat ditangani sendiri oleh pemerintah dalam rangka untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dan pengembangan hortikultura ini menjadi komoditas yang kita banggakan. Ini sangat penting, karena kita tahu masyarakat butuh bimbingan. Kalau misalnya perusahaan ini bisa hasilkan produk yang bagus, tidak kemudian dimiliki perusahaan sendiri. Tetapi juga masyarakat juga mampu produksi itu,” ujar Anggia saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Blitar, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021).

Baca juga  Pancasila Harus Dihidupkan Dengan Narasi Baru

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan permintaan pasar terhadap produksi pisang ke perusahaan tersebut semakin banyak. Sehingga, konsep kemitraan berbasis sharing value ini ujungnya dapat untuk meningkatkan ekspor ke beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, yang membutuhkan 21 sertifikat untuk satu jenis pisang.

“Kami yakin Kementan (Kementerian Pertanian) sudah hapal betul bagaimana pendampingan kepada para petani ini. Agar mereka dapat benar-benar bisa hasilkan produk yang sesuai dengan requirement 21 sertifikat ekspor ke pasar Amerika dan Eropa. Jadi, kalau Kementan punya slogan ‘Merdeka Ekspor’, bisa jadi Pisang Blitar ini salah satunya,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Di sisi lain, Istanto, petani pisang Desa Ampel Gading menerangkan saat ini kendala yang dihadapi adalah keterbatasan moda pengangkutan hasil panen pisang yang dimiliki koperasi. Yaitu, hanya satu kendaraan jenis pick up dan roda tiga. Keterbatasan tersebut cukup dirasa karena untuk meng-cover para petani yang jaraknya 7-10 kilometer dari kebun pisang ke lokasi pengemasan di lereng Gunung Gedang. “Tapi karena SOP-nya harus standar dalam pengiriman. Jadi, ini kendala kendaraan yang harus spesifikasi tertentu,” ujar Istanto.

Baca juga  Bank DBS Indonesia Sediakan Solusi Perbankan Digital Terintegrasi di Aplikasi CARInih

Diketahui, Komisi IV DPR RI dalam Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 kali ini berkunjung ke Blitar, Jawa Timur. Selain meninjau kebun pisang ini, Komisi IV juga meninjau pengadaan pakan ternak (jagung) di Koperasi Petani di Blitar. Lalu, dilanjutkan dengan meninjau budi daya lele dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Kediri. Serta, ditutup dengan peninjauan ke Gudang Perum Bulog di Surabaya Utara. (rdn/sf)