Standar Keamanan Dupe Parfume

Jakarta (21/04) – Parfum tercatat telah digunakan sejak zaman Mesopotamia Kuno sebagai penunjang penampilan dan terbukti dapat meningkatkan level percaya diri dan mendukung aktivitas harian penggunanya. Riset yang dilakukan oleh S. Craig Roberts dan diterbitkan di buku Applied Evolutionary Psychology tahun 2012 menyimpulkan bahwa fungsi wewangian dari parfum terbukti secara ilmiah dapat memperbaiki mood dan keadaan emosional, meningkatkan performa kognitif, dan memperkuat daya memori dari pemakainya.

parfum dengan karakter wewangian dari Inggris dan Perancis menjadi salah satu yang paling digemari masyarakat di Indonesia. Wewangian jenis sitrus dari merek parfum premium seperti Jo Malone, Chanel, atau Kenzo tercatat paling digemari masyarakat Indonesia. Namun, kendala harga menjadi perhatian utama dari mereka untuk dapat memiliki parfum tersebut. Sehingga, saat ini di pasaran banyak dikenal ‘dupe perfume’ dimana jenis parfum ini memiliki wewangian yang sama dengan berbagai merek parfum premium. Tetapi terkadang bahan baku yang digunakan dalam parfum ini tidak terstandar dan membahayakan penggunanya. 

Dupe perfume atau Inspired Perfume diracik dengan bahan baku yang hampir mirip dengan parfum original, termasuk bahan baku kimia serta wewangian yang digunakan. Hanya saja masih banyak produsen yang menggunakan bahan yang dilarang oleh BPOM, sebagai upaya untuk memberikan harga murah kepada pecinta parfum. Metanol adalah yang paling umum ditemukan di pasaran sebagai bahan berbahaya yang dicampurkan pada pelarut parfum” ungkap Rudi Gunawan, Sales Manager Farah Parfum.

Saat ini Inspired Perfume telah menjadi alternatif utama para pecinta parfum untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Sebagai salah satu produsen dupe parfum lokal pertama di Indonesia yang bersertifikat BPOM, Farah Parfum memberikan tiga tips dasar bagi pecinta parfum di Indonesia untuk dapat mengenali standar keamanan dalam menggunakan Dupe Parfume:

  1. Produk Bebas Metanol
Metanol biasa digunakan sebagai pelarut pada campuran parfum berharga murah dan menjadi komposisi berbahaya paling banyak ditemukan pada parfum murah’ yang dijual tanpa sertifikasi BPOM. Dilansir dari penelitian Iswara et.al tentang kandungan bahan pada parfum yang dimuat di Indonesian Journal of Chemical Researchmenemukan bahwa masih ada ditemukan kandungan metanoll pada parfum yang beredar di masyarakat. Penggunaan parfum mengandung metanol yang berulang-ulang dapat menyebabkan keracunan sistematik, gangguan otak, gangguan penglihatan dan kebutaan. Lebih lanjut, bahaya untuk kulit jika terjadi kontak secara langsung dapat menyebabkan efek toksik pada kulit, seperti menyebabkan kemerahan pada kulit atau dermatitis and efek seperti terbakar.
  1. Dikemas dalam Botol Kaca
Kandungan dari parfum baik yang bersifat organik atau sintetis sangat rentan terhadap eksposur dari sinar matahari dan suhu panas yang menyebabkan parfum mudah menguap. Kemasan parfum dengan botol kaca akan membantu memperlambat proses penguapan karena ketebalan kemasan tersebut dapat mengurangi gesekan parfum dengan dunia luar. Sehingga, parfum akan lebih awet dan terjaga kualitasnya. Apalagi di era belanja online sekarang, proses pengiriman barang akan memakan waktu dengan proses distribusi yang rumit.
  1. Bersertifikat BPOM
Parfum bersertifikat BPOM telah memenuhi uji kelayakan dan standar bahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk melindungi konsumen sesuai dengan peraturan yang berlaku. Produk parfum yang telah mendapatkan sertifikat BPOM, telah teruji baik bahan pembuatan hingga proses produksinya. Jika produk parfum sudah lulus uji BPOM hampir bisa dipastikan tidak mengandung metanol, senyawa pewangi yang berbahaya, dan jaminan produk telah melalui proses produksi yang terstandar.

Farah Parfum merupakan satu-satunya inspired perfume yang terstandar BPOM di Indonesia. Saat ini varian parfum BR 540 Eau De Parfum Unisex, English Pear & Freesia Women, dan Legend Spirit Men paling banyak digemari di Indonesia dan paling banyak dipesan. Farah Parfum memastikan bahwa bahan baku yang digunakan telah tersertifikasi aman dari BPOM dengan kualitas wangi bertahan selama hingga 10 jam. Farah Parfum dibandrol mulai dari Rp. 95,000 – 150,000 

“Dengan semakin populernya penggunaan parfum di tengah masyarakat apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat harus sangat selektif dalam memilih parfum yang beredar di pasar dan selalu melihat isi kemasan serta bersertifikat BPOM, tutup Rudi.