Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) untuk berupaya memastikan seluruh anak bangsa mendapatkan hak pendidikan sejak dini, mengingat pengenalan aksara, seperti huruf dan angka, sangat penting dan bermanfaat dalam melakukan komunikasi di kegiatan atau aktivitas sehari-hari.
“Menurut saya Kemendikbudristek perlu bersama Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendata jumlah anak-anak di seluruh Indonesia sehingga dapat disinkronisasikan dengan jumlah anak yang seharusnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah,” papar Gus Muhaimin dalam rilis yang diterima Parlementaria, Selasa (7/9/2021).
Selain itu, Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu juga meminta Kemendikbudristek melakukan pemutakhiran data buta aksara agar valid dan sesuai dengan kondisi riil, sehingga upaya untuk mencapai jumlah melek aksara yang sesuai target dapat dilakukan dengan tepat sasaran.
“Kemendikbudristek harus meningkatkan mutu layanan pendidikan dan pembelajaran keaksaraan dengan fokus utama pada daerah yang memiliki persentase buta aksara yang masih tinggi, serta mengoptimalkan program keaksaraan dengan memperhatikan kondisi daerah dan kearifan budaya lokal, seperti program Keaksaraan Dasar bagi Komunitas Adat Terpencil/Khusus yang bisa dilakukan dengan metode ‘jemput bola’,” sarannya.
Di sisi lain, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang meluncurkan perpustakaan digital bertajuk “Ruang Buku Kominfo” sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, sebab pentingnya menanamkan minat baca sejak dini agar mengurangi jumlah masyarakat buta aksara di masa mendatang. (eko/sf)