Program Sanimas Padat Karya Tunai di Kabupaten Ketapang Bangun 440 Jamban dan 373 Septic Tank

Jakarta – Pelaksanaan Program Padat Karya Tunai (PKT) Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tahun 2018, telah meningkatkan akses sanitasi layak bagi masyarakat di 10 desa. Peningkatan kualitas sanitasi masyarakat di Kabupaten Ketapang sangat diperlukan untuk menghilangkan kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebagian masyarakat dan berkontribusi menurunkan jumlah kasus anak stunting di kabupaten tersebut.

“Kementerian PUPR terus berupaya memenuhi target 100-0-100 pada tahun 2019 yakni tersedianya 100 persen akses air minum aman, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak bagi masyarakat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Baca juga  Kota Surakarta, Surabaya Dan Denpasar Meraih Penghargaan Kota Layak Anak Kategori Utama

Melalui PKT Sanimas, sebanyak 440 jamban dan 373 septic tank dibangun tersebar di Desa Sungai Kinjil, Desa Sukabangun, Desa Ulak Medang, Desa Batu Tajam, Desa Mahawa, Desa Serengkah Kanan, Desa Rangga Intan, Desa Muara Jekak, Desa Alam Pakuan, Dan Desa Mekar Raya.

Masyarakat diberdayakan sebagai pelaku utama pembangunan fasilitas sanitasi di desanya, sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Barat, Ditjen Cipta Karya menyediakan Fasilitator Kabupaten (Faskab) dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) untuk memberikan pendampingan teknis dan administrasi anggaran.

Setiap desa mendapatkan dana sebesar Rp 300 juta untuk pembangunan jamban dan septic tank baik individu maupun komunal yang dapat digunakan untuk 15 kepala keluarga. Tenaga kerja yang dilibatkan setiap desanya sebanyak 20 orang.

Baca juga  The Papandayan Kembali Turut Serta Dalam Kampanye Earth Hour 2020

Diharapakan dengan adanya program padat karya dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya dengan tidak buang air besar di hutan belakang rumah maupun disungai dikarenakan sudah adanya jamban dan tangki septik, sehingga kedepannya desa-desa yang mendapat program ini memiliki status desa dengan sanitasi layak dan sehat.