Pemulihan Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Tinabo

Tinabo, Juli 2018 – Transplantasi terumbu karang adalah salah satu metoda dalam pelestarian (pemulihan ekosistem) terumbu karang dengan teknik pencangkokan. Guna meningkatkan pengelolaan terumbu karang dengan kondisi memprihatinkan karena terdegradasi, maka dilakukan upaya transplantasi terumbu karang dengan memperbanyak koloni karang melalui teknologi transplantasi yang sudah teruji dengan melibatkan kelompok masyarakat setempat.

“Tujuan kegiatan adalah merehabilitasi terumbu karang yang rusak, memulihkan ekosistem laut, dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pemulihan terumbu karang agar mereka banyak menerima manfaat dari pemulihan ekosistem tersebut”, jelas Faat Rudhianto Kepala Balai TN Taka Bonerate.

Kegiatan transplantasi karang ini dilakukan di Pulau Tinabo Besar Taman Nasional Taka Bonerate selama tujuh hari (1 s.d 7 Juli 2018), tepatnya ditempatkan di daerah sekitar tubir dengan substrat dasar perairan berupa karang mati, pecahan karang, pasir dan di antara karang hidup.

Baca juga  Atasi Kejenuhan, Gubernur Pastika Himbau Pengungsi Lebih Aktif

“Luas substrat/rangka model jaring laba-laba adalah 1 m2/rangka, jumlah rangka yang dipasang sebanyak 300 buah, dengan jumlah total bibit/anakan karang yang ditanam sebanyak 5.400 bibit. Total luas lokasi yang dicover seluas 300 m2”, ucap Saleh Rahman fungsional PEH Balai TN. Taka Bonerate yang sekaligus Ketua Tim kegiatan.

Diharapkan kedepan transplantasi karang juga menjadi atraksi wisata pendidikan bagi pengunjung atau mejadi wisata edukasi