Jayapura, 9 Juli 2020 – Pelatihan Tata Persuratan dan Kearsipan mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenangan penandatanganan dan mendorong keseragaman dalam menerapkan tata naskah dinas sesuai peraturan yang berlaku, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan penanganan surat masuk dan atau keluar.
Pernyataan di atas disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen BPSDM PUPR, Moeh. Adam, melalui konferensi video dari Jakarta, saat menutup pelatihan mengenai tata persuratan dan kearsipan yang dilaksanakan secara virtual oleh Balai Kompetensi Wilayah IX Jayapura, Kamis (9/7).
Selanjutnya Adam menegaskan, pelatihan tata persuratan dan kearsipan sangat penting. Diharapkan melalui pelatihan tersebut dapat mewujudkan tertib administrasi dan tata naskah dinas serta menciptakan kelancaran komunikasi tulis secara efektif dan efisien.
Tata persuratan dan kearsipan di Kementeriah PUPR secara khusus telah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 34 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2016 tentang pedoman tata naskah dinas Kementerian PUPR dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 23 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan arsip dinamis Kementerian PUPR.
Seperti diketahui, salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah, adalah administrasi umum, yang meliputi tata persuratan dan kearsipan. Dengan demikian pelatihan tata persuratan dan kearsipan penting dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas penyelenggaraan persuratan dan kearsipan di kementerian.
Diakui, persuratan dan kearsipan terkadang kurang mendapat perhatian. Padahal pengelolaan persuratan dan kearsipan dapat mempengaruhi kelancaran proses komunikasi tertulis dan pengelolaan informasi yang akan berpengaruh pada kinerja organisasi.
Pelatihan yang diikuti 41 peserta menggunakan metode pembelajaran jarak jauh selama 39 jam pelajaran yang berlangsung pada 6-9 Juli 2020.
BPSDM PUPR RI, Lion Air Group, BNI Syariah, Inspirational Video, Motivational Video
