Polhukam, Jakarta – Untuk mempunyai kesiapan yang prima dalam menghadapi pemilihan umum serentak yang akan dilaksanakan 17 April mendatang, seluruh pemangku kepentingan seperti KPU, Bawaslu, TNI, Polri, pemerintah pusat dan daerah berkumpul melaksanakan persiapan terakhir. Diharapkan setelah rapat koordinasi ini, pada saat hari H hal-hal yang masih memiliki kekurangan dapat tercapai.
Demikian pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto pada Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
“Hari ini saya kembali bersama-sama dengan para pejabat yang mempunyai kewajiban, tanggung jawab tentang penyelenggaraan pemilu, baik aparat keamanannya, penyelenggaranya, maupun pemerintah pusat dan daerah yang merupakan fasilitator dari penyelenggaraan pemilu ini kita kumpulkan. Beberapa waktu yang lalu di Indonesia Timur kemudian Barat, sekarang Tengah. Tujuannya agar kita sudah mempunyai kesiapan yang prima menghadapi pemilu serentak yang baru akan kita laksanakan untuk pertama kalinya,” ujar Menko Polhukam Wiranto.
Menko Polhukam mengatakan, setelah aparat keamanan melaksanakan apel gelar pasukan beberapa waktu lalu, TNI dan Polri sudah siap mengamankan masyarakat dari rumah-rumah mereka sampai ke TPS. Kemudian, penyelenggara pemilu juga sudah siap dari hasil checking terakhir. Dikatakan, hal-hal yang masih menjadi kekurangan diharapkan pada saat hari H nanti semua sudah akan tercapai, terjangkau, dan lengkap.
“Ini dari KPU dan KPUD, Bawaslu dan Panwaslu, dan juga DKPP sudah siap semuanya sebagai penyelenggara. Pusat dan daerah juga sudah kita cek sebagai fasilitator, sudah melakukan semaksimal mungkin apa yang dilakukan, hari ini checking terahir, mereka akan rapat koordinasi dan hal-hal yang belum tuntas akan dituntaskan. Artinya dari sisi keamanan, penyelenggaraan, fasilitator, sudah siap tinggal kita menyiapkan masyarakat,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Menko Polhukam menghimbau agar masyarakat tidak ada yang Golput. Ia berharap semuanya melaksanakan hak pilihnya lima tahun sekali, sehingga hak politik yang ada tersebut itu tidak disia-siakan.
Mantan Panglima ABRI ini mengatakan, sekarang tahapan pemilu telah memasuki masa kampanye terbuka yang akan dilaksanakan selama 21 hari dan sudah berlangsung 3 hari. Diakui bahwa masih ada hiruk pikuk dan keramaian, tapi sampai saat ini sungguh sangat terjaga.
“Kita mengharapkan kondisi ini, walaupun hiruk pikuk tapi tidak menimbulkan kerusuhan, konflik antara para simpatian atau followers, atau relawan, harapan kita seperti itu. Sehingga pemilu ini betul-betul menjadi pesta, menyenangkan, menggembirakan dan aman. Tapi yang penting kita dapat memunculkan para pemimpin yang betul-betul mempunyai kualitas, kompetensi, integritas, pengalaman yang dapat menjamin kesinambungan pembangunan Indonesia,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Hadir dalam Rakornas tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi, Kepala Staf Umum TNI Didit Herdiawan, dan perwakilan Polri Brigjen Suntana.