Magister Pariwisata UPH Dukung Kemajuan Bisnis Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia

Komitmen UPH dalam program pendidikan pariwisata dibuktikan dengan dibukanya program Magister Pariwisata. Saat ini program Magister Pariwisata UPH sudah terakreditasi B.

Capaian tersebut didukung oleh konsistensi mutu pendidikan vokasi Sarjana Terapan Pariwisata di Fakultas Pariwisata UPH  (Program Studi Pengelolaan Perhotelan dan Program Studi Usaha Perjalanan Wisata) yang sudah memperoleh akreditasi A selama 3 periode berturut-berturut.

 

Dalam program Magister Pariwisata ini UPH menawarkan kekhususan dalam Bisnis Pariwisata Berkelanjutan atau Sustainable Tourism Business yang didukung dengan mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata serta mata kuliah Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan.

Menurut Dekan Fakultas Pariwisata, Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M., CHE; keunikan program Pariwisata UPH terdapat pada fokusnya yaitu pada sustainable tourism business.

 

“Keunikan dari kami adalah berfokus pada Bisnis Pariwisata Berkelanjutan, sebuah industri pariwisata yang memperhatikan kebutuhan pariwisata sekarang tanpa mengkompromikan kebutuhan pariwisata di masa depan. Misalnya, terdapat kesempatan mendirikan hotel di satu lokasi yang bagus, tetapi berpotensi merusak lingkungan, apabila orang paham konsep sustainable tourism dia tidak akan melakukannya, karena dia akan memikirkan kebutuhan jangka panjang. Suatu bisnis pariwisata yang berkelanjutan meliputi tata kelola yang baik, manfaat ekonomi, budaya, serta manfaat lingkungan. Keempat pilar sustainable tourism itulah yang ditekankan dan mewarnai kurikulum S2 pariwisata UPH,” tambahnya.

Baca juga  Merek - Merek Champion Indonesia Digital Popular Brand Award 2020 di Era New Normal

Keunikan ini didukung dengan akreditasi yang sudah diperoleh sebagai salah satu syarat penting bagi sebuah pendidikan, karena akreditasi merupakan modal kepercayaan bagi publik dan para pemangku kepentingan, khususnya mahasiswa dan industri terkait.

 

Magister Pariwisata UPH sendiri dibuka sejak 2017 karena melihat pesatnya perkembangan industri pariwisata saat ini khususnya di Indonesia sehingga menyebabkan banyaknya tingkat kebutuhan edukasi lebih tinggi untuk pendidikan pariwisata.

“Kami yakin bahwa program ini sama sekali belum jenuh, kebutuhan sangat tinggi dan orang tentunya ingin belajar lebih dalam. Kami melihat adanya suatu kebutuhan, sekaligus supaya UPH bisa menyumbang kepada pariwisata Indonesia dari segi pendidikan tinggi,” jelasnya.

Selain itu, UPH juga sangat menekankan kualitas pendidikan dari segi tenaga pengajar. Berbekal tim pengajar yang semuanya bergelar doctor yang memiliki pengalaman riset dan juga industri, Magister Pariwisata UPH berusaha menghasilkan lulusan yang tidak hanya ahli di teori namun juga yang bisa memenuhi kebutuhan industri, serta seorang pelaku bisnis yang memperhatikan sustainable tourism.

 

Baca juga  AMD dan MediaTek Kembangkan Modul Wi-Fi 6E Seri AMD RZ600 Guna Tingkatkan Pengalaman Konektivitas Laptop dan PC Desktop

“Sebagai contohnya di program ini salah satu pengajarnya adalah doktor yang juga menjadi CEO di beberapa perusahaan, ada juga yang lain, seorang business owner yang mengajar tourism management serta research method. Beberapa dosen tetap juga aktif terlibat di Kementrian Pariwisata dan aktif dalam bidang riset. Jadi pada saat materi perkuliahan disampaikan kepada mahasiswa banyak kasus-kasus yang riil untuk dibahas dan didiskusikan di kelas. Selain itu, partisipasi aktif Fakultas Pariwisata UPH dalam membantu berbagai kegiatan di Kementerian Pariwisata RI juga membuka kesempatan kepada mahasiswa Magister Pariwisata untuk turut serta dalam kegiatan tersebut. Berbagai pembicara pakar juga beberapa kali dihadirkan untuk berbagi ilmu kepada para mahasiswa. Semua ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pengalaman yang kaya bagi para mahasiswa, beserta dukungan dari para mitra industri, lembaga pendidikan, kementrian dan pemerintahan.

Lebih lanjut Diena juga menyatakan bahwa program Pendidikan Magister Pariwisata ini terbuka bagi siapapun walaupun tidak berlatarbelakang Pendidikan Sarjana Terapan Pariwisata ataupun S1 Pariwisata. Semua calon peserta didik dari bidang lainnya bisa melanjutkan mengambil program ini, tentunya dengan syarat mengikuti program matrikulasi terlebih dahulu.

Baca juga  Milad ke-5 Syariah Hotel Solo Gelar Donor Darah

 

“Profil lulusan Magister Pariwisata UPH adalah lulusan yang dapat membuka bisnis di bidang pariwisata. Bagi mereka yang sudah bekerja dan mau melanjutkan di bidang masing-masing, mungkin bisa mendapatkan wawasan baru bahwa bidang yang digelutinya ternyata terkait dengan bidang pariwisata. Contoh, saat ini kita punya mahasiswa dengan background accounting. Setelah mengikuti program ini, mahasiswa tersebut  mendapat wawasan baru bahwa ia juga bisa mengembangkan accounting for tourism,” lanjut Diena.

Dengan hadirnya program ini, Diena berharap publik dapat semakin terpapar dan sadar bahwa program ini sangat menjawab kebutuhan industri pariwisata, khususnya di Indonesia yang memerlukan banyak pemikir dan ahli di bidang pariwisata yang dapat menjadi bagian dalam pengembangan pariwisata Indonesia.

Bank DBS Indonesia, Telkomsel, Tokopedia, Chevrolet, UPH, AMD, Hotel Santika Premiere Bintaro, Lion Air, IEL University, Nongshim Farmer’s Heart, Qlue, Canon