Lima mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menjadi delegasi Indonesia di Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) 2021. Kelima mahasiswa tersebut adalah Sherina Margaretha dari Program Studi Arsitektur serta Tia Shinatalis I.S Naibaho, Agnestasya Niken Agaistha, Kurnianto Surya Putra, dan Angelique Nitzakaya Hadimulyo dari Program Studi Manajemen. Kelima mahasiswa ini kemudian akan mengikuti rangkaian acara AYIMUN pada tanggal 12-14 November 2021 yang dilaksanakan secara daring untuk memperebutkan enam kategori awards yakni best delegate, honourable mentions, verbal commendation, most outstanding delegate, best position paper, dan best of the best delegates.
Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) merupakan model kompetisi diplomasi internasional berupa simulasi sidang yang dikembangkan oleh United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). AYIMUN diresmikan oleh International Global Network sebagai wadah bagi pemuda-pemudi di seluruh Indonesia untuk mengembangkan diri dalam hal mentalitas, kepimpinan, negosiasi, dan diplomasi.
Dalam program ini, tercatat sekitar 372.200 mahasiswa dari seluruh dunia mendaftarkan diri. Pendaftar tersebut berasal dari berbagai negara seperti benua Asia, Afrika, Amerika, hingga Eropa. Mengusung tema “The Rise of Digital Money and Fintech”, setiap diplomat yang menjadi wakil bagi negaranya dituntut untuk menguasai keterampilan berbicara di depan umum, berdebat, diplomatis, bertukar pikiran sampai dengan berkolaborasi.
Cheryl Marlitta Stefia, S.T., M.B.A.,QRMA selaku dosen pembimbing kelima mahasiswa ini menyampaikan proses seleksi di tingkat nasional dimulai dengan penulisan esai terkait motivasi dan perspektif terhadap isu-isu global yang terjadi. “Jika paper yang dikirimkan disetujui, lantas diberikan kesempatan untuk mengikuti simulasi sidang PBB. Mahasiswa dapat belajar menjadi seorang diplomat dengan mengutarakan aspirasi-aspirasi dari negara terkait seperti isu yang sudah ditetapkan, serta harus bisa menyakinkan reviewer bahwa mereka memang layak untuk dapat mewakili Indonesia,” terangnya, Selasa (12/10).
Lebih lanjut, Cheryl menuturkan kelima mahasiswa UKDW ini lolos di tingkat nasional dan melaju ke jenjang internasional. Dalam ajang simulasi sidang PBB tersebut, Agnestasya, Surya, dan Tia akan menjadi dewan IMF. Sementara Sherina dan Angelique akan menjadi dewan UNICEF.
Selanjutnya bagi mahasiswa Prodi Manajemen yang menyelesaikan program ini maka bisa mendapatkan konversi ke dalam mata kuliah bisnis digital, sesuai dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Cheryl juga membagikan pengalamannya saat mengikuti AYIMUN di Kuala Lumpur Malaysia pada tahun 2019.
“Dengan adanya program ini maka dapat memberikan poin plus dalam hidup saya dengan bertambahnya relasi pertemanan, perspektif baru, serta pengalaman baru dalam memberikan pengarahan untuk dapat mengulas benefit yang didapatkan. Saya sangat bersyukur, kelima mahasiswa yang saya bimbing semua berhasil lolos. Mereka dapat terpilih dengan melakukan honest review tetapi tetap menjual. Adanya program ini memberikan keuntungan seperti melakukan negosiasi akan lebih terarah sekaligus menjadi pengalaman yang tidak terlupakan,” tuturnya.