Karyasiswa Magister Super Spesialis ITB Berhasil Meraih IPK 3.53 Dalam Nilai Rata-Rata

Bandung, 3 Maret 2021 – Kegiatan Monev kali ini merupakan penutup rangkaian Monev Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis Tahap kedua, setelah sebelumnya juga dilaksanakan bagi Karyasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang bekerjasama dengan BPSDM PUPR yakni UNDIP, UGM dan ITS.

Guna mendukung kelancaran studi dan mengetahui progres studi Karyasiswa Program Beasiswa Magister Super Spesialis, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) kembali menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis Tahun 2021 bagi 53 Karyasiswa yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (2/3).

Seperti sudah diketahui sebelumnya, Kementerian PUPR melalui BPSDM telah melaksanakan program Pendidikan kerjasama yang bertujuan untuk membentuk PNS PU dan dari BUMN, khususnya generasi muda yang memiliki keahlian teknis terapan yang sesuai dengan kebutuhan Kementerian PUPR maupun pembangunan infrastruktur yang cukup masif di Indonesia yaitu program Magister Super Spesialis Angkatan Tahun 2020. Program ini merupakan program rintisan yang kedepannya pasti akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Kementerian PUPR.

Baca juga  Telah Lulus 32 Peserta Pelatihan Pengelolaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Terkini, Karyasiswa Program Magister Super Spesialis ITB akan mulai memasuki tahap magang di proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang telah disiapkan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) bekerjasama dengan Unit-Unit Organisasi serta Prodi terkait. Pelaksanaan praktek magang Karyasiswa Program Magister Super Spesialis di ITB ini dilaksanakan di beberapa proyek bendungan, kawasan industri terpadu, proyek-proyek sumber daya air yang lainnya.

Sekretaris BPSDM PUPR, Herman Suroyo dalam arahan melalui konferensi video dari Jakarta, Selasa (2/3) menegaskan kembali bahwa BPSDM PUPR akan mendukung secara penuh, dalam bentuk fasilitasi dan pemberian motivasi bagi Karyasiswa terutama yang mengalami kendala, kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan pendidikannya, salah satunya dengan kegiatan Monev Karyasiswa Program Magister Super Spesialis yang dilaksanakan secara berjenjang dan bertahap yakni setiap 3 (tiga) bulan dan 6 (enam) bulan.

“Tugas kami setiap tiga bulan sekali selalu mengawal tugas Bapak Ibu Karyasiswa agar dapat melebihi ekspektasi penuh dalam pelaksanaan pendidikan, ini menjadi tanggung jawab kami untuk mengawal para karyasiswa,” ungkap Herman.

Baca juga  Lowongan Kerja Licensed Aircraft Mechanic di Batam Aero Technic

Dengan kegiatan Monev ini, setiap karyasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesulitan, kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam proses studinya. Monev terhadap Karyasiswa diharapkan mendukung kelancaran studi Karyasiswa sehingga tidak terjadi kasus keterlambatan studi maupun kasus-kasus pada program studi linear.

Herman juga menyampaikan pada akhir semester pertama, Karyasiswa Magister Super Spesialis ITB menunjukkan prestasi yang membanggakan dengan mempersembahkan nilai rata-rata IPK 3.53 untuk 53 Karyasiswa ITB.

“Harapan kami dari Karyasiswa yang ada di ITB baik yang dari kementerian PUPR maupun dari BUMN, semuanya dapat nilai yang bagus, masuknya bersama lulusnya juga bersama. Bahkan harapan kami, para karyasiswa dapat lulus kurang dari tiga semester,” ungkap Herman.

Menutup sambutannya, Herman berharap Karyasiswa sebagai PNS PUPR maupun dari BUMN dapat menjadi karyasiswa yang highflyer, tentunya mampu melaksanakan tugas belajar dengan sebaik-baiknya.

Dari hasil evaluasi Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis di ITB, untuk Prodi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah) terdapat 3 karyasiswa memperoleh IPK tertinggi di Semester ke 1 yaitu: Immanuel Hepma IPK: 3,33; Ardhian Zulkhy R IPK : 3,13 dan Dyah Nur Suci IPK : 3,13.

Baca juga  The Papandayan Hotel Kembali Selenggarakan The Papandayan Jazz Fest

Sedangkan untuk Prodi Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai terdapat 7 karyasiswa dengan IPK tertinggi yaitu: Adhitya Gilang Irawanto, Ferdinand Agusta, Khoirunisa Ulya Nur Utari, Pipin Surahman, Prita Lutfitiana, Rezky Dwi Nur Cahyani dan Yogi Agus Stiawa. Dengan Rata-Rata IPK 3.88.

Selanjutnya Prodi Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir juga terdapat 5 karyasiswa dengan IPK tertinggi yaitu: Dzakiyyul Fahmi IPK : 3,88; Willy Aryansah Pratama IPK: 3,88; Henny Realita Purba IPK : 3,75; Oktaviani Tri Handayani IPK : 3,75 dan Vita Vidyaning Viarsami IPK : 3,75. (Kompu BPSDM)