Ini Kata Pengusaha Startup Digital Soal NextICorn Digital Paradise Weekend

Legian, Kominfo — Lebih dari 108 startup Indonesia dan 125 pemodal ventura global bertemu di NextICorn International Convention “Digital Paradise Weekend” yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 13 s.d. 14 Oktober 2018 di Legian, Bali. NextICorn kali ini merupakan event kedua setelah Inaugurasi NextICorn pertama dilaksanakan pada Mei 2018 lalu, yang berhasil memfasilitasi 1.035 pertemuan antara startup lokal dengan investor hanya dalam waktu 1.5 hari, dan menjadi 294 tindak lanjut sejak acara tersebut digelar.

Berkesempatan hadir di kedua event NextICorn, CEO & Co-Founder Go-Rework Vanessa Hendriadi Li mengapresiasi ini sebagai langkah tepat pemerintah dalam mendorong percepatan lahirnya unicorn baru Indonesia. “Saya sangat percaya bahwa masa depan ekonomi kita akan digerakkan oleh perusahaan-perusahaan digital ini. Jadi sangat krusial bagi pemerintah untuk sadar dan terlibat langsung dalam grooming para startup lokal hingga menjadi unicorn,” jelas Vanessa  saat ditemui di sela-sela 1 on 1 meetings, Minggu (14/10/2018).

Menurut Vanessa, pemerintah didukung dengan data dan profil yang tepat untuk mewujudkan tujuan lahirnya unicorn baru Indonesia tersebut. “Saya percaya negara kita punya data dan profile yang tepat, data demografik, profil ekonomi untuk dapat mendorong lahirnya unicorn-unicorn baru di Indonesia,” papar Vanessa.

Baca juga  BSI Telah Siapkan Bantuan Sosial Nontunai Tahun 2021 di Provinsi Aceh

Senada dengan Vanessa, Co-Founder dan General Partner KK Fund Kuan Hsu juga menganggap NextICorn sebagai contoh upaya pemerintah yang tepat untuk mendukung ekosistem digital di Indonesia. “Melalui NextICorn pemerintah Indonesia telah memberi contoh yang sangat baik tentang cara men-support ekosistem startup. Bukan hanya dukungan dengan hadir secara fisik di sini, pemerintah juga sangat terbuka dalam berbagi pandangan akan potensi berkembangnya ekosistem startup, serta apa yang bisa dilakukan dari sisi regulasi. Jadi saya sangat terkesan dan bersemangat melihat apa yang pemerintah Indonesia lakukan melalui Nexticorn ini,” jelas Kuan Hsu.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa selama dua hari hadir di sini, ia mendapat gambaran yang sangat baik akan perkembangan startup di Indonesia. “Sebagai VC (pemodal ventura, red.), tentu outcome yang saya harapkan adalah investasi. Bagi kami yang tidak berkantor di Indonesia, melihat para startup berdiskusi dengan para VC di sini memberi gambaran yang baik tentang apa yang terjadi di Indonesia. Kami sangat senang dapat bertukar informasi, belajar dari sisi regulator pemerintah Indonesia, pandangan mereka tentang trend digital terkini, serta bertemu dan ngobrol dengan para inkubator digital dan pelaku di ekosistem,” papar Kuan Hsu.

Baca juga  Steve Aoki's Cake Party: Festival Musik Spektakuler di Jakarta

 

Rentang Waktu Singkat, Board Sebut NextICorn Kali Ini Ambisius

NextICorn International Convention “Digital Paradise Wekeend” ini diselenggarakan hanya dalam rentang waktu 5 bulan dari inaugurasi pertamanya pada Mei 2018 lalu. Menurut Lead Coordinator of NextICorn Roadshow Calendar, Ridzki Syahputera, pelaksanaan kali ini dapat dibilang ambisius.

“Kami melihat ada peluang luar biasa di mana seluruh ekosistem terkait membicarakan tentang IMF-World Bank, temanya pun berkaitan dengan pengembangan human capital, infrastruktur, situasi terkini ekonomi. Board merasa ini saat yang tepat untuk melengkapi satu tema yang akan berperan penting di masa depan, yaitu ekonomi digital. Kami percaya ekonomi digital akan menjadi salah satu yang menggerakkan pertumbuhan Indonesia di masa depan,” jelasnya.

Baca juga  KICKFEST XV Malang 2023: Pameran Clothing dan Musik yang Tak Tergoyahkan

Ridzki juga menaruh harapan besar agar NextICorn dapat terus berlanjut, melihat perkembangannya yang semakin baik sejak pelaksanaan event pertama Mei lalu. “Komunitas ini semakin tumbuh besar sejak pelaksanaan yang pertama, dan saya harap NextICorn lima tahun ke depan akan dapat terus terselenggara dan berkelanjutan. Masih banyak investor di luar yang dapat kita jangkau, yang akan kita identifikasi dan bawa mereka ke negara kita untuk bantu menumbuhkan pelaku usaha di Indonesia,” tegas Ridzki.