Umum  

Gubernur Anies: Gerakan 5 Juta Masker GP Ansor dan Aice Group Bantu Masyarakat Hindari Covid-19

Jakarta, 15 November 2020 – Gubernur DKI, Anies Baswedan mengapresiasi kontribusi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan produsen es krim Aice Group lewat pembagian lima juta masker medis ke masyarakat DKI dan puluhan kota lainnya di Indonesia. Penguatan masker medis di kelompok masyarakat yang rentan tertular Covid-19 diyakininya akan membantu Kampanye 3-M dan sangat berdampak positif bagi masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kontribusi GP Ansor dan Aice Group dalam Gerakan Pembagian Lima Juta Masker ini. Distribusi kepada kelompok rentan tertular Covid-19 diharapkan memperkuat kampanye 3-M di masyarakat luas,” jelas Anies.

Pernyataan Anies disampaikan dalam kesempatan Peluncuran Kampanye Lima Juta Masker Medis di Kantor Pengurus Pusat GP Ansor, Jakarta, Sabtu (14/11). DKI sendiri menjadi momen ketiga gerakan ini setelah distribusi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (22/10) dan seremoni Pembukaan Kampanye 20 Kota di Kantor Staf Presiden (14/10) di Jakarta.

Gerakan Pentahelix yang mengombinasikan kebijakan pemerintah dengan keterlibatan lima kelompok pemangku kepentingan utama di masyarakat ini menyasar berbagai kelompok masyarakat bawah yang berkategori rentan penularan Covid-19. Mereka antara lain, petugas penggali kubur atau pemakaman khusus Covid-19, petugas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, pedagang pasar dan warung, hingga kalangan pelajar di pesantren, dan sekolah umum.

Wilayah yang menjadi sasaran kampanye 5 juta masker ini antara lain DKI Jakarta dan sekitarnya, Bogor, Cirebon, Bandung, Rembang, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Yogyakarta, dan Ambon yang masuk dalam aktivitas kampanye di tahun ini. Lalu pada 2021 akan dilanjutkan dengan Palembang, Medan, Batam, Malang, Kudus, Denpasar, Manado, Banjarmasin, Madiun, dan Makassar.

Baca juga  Lebih Mengenal Teknologi ZEISS T* Coating pada vivo X70 Pro

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas sendiri meyakini bahwa pilihan 20 kota yang disambangi sangatlah tepat. Pertimbangan kepadatan penduduk, aktivitas ekonomi dan perdagangan informal yang tinggi, kegiatan pendidikan, hingga fokus pada petugas yang menjadi garda terdepan pengurusan sampah dan penggali kubur menjadi langkah riil dalam mengurangi perburukan pandemi di tingkat masyarakat atau akar rumput.

“Peningkatan yang gradual dari angka penularan covid di masyarakat sudah menjadi concern berbagai kalangan, terutama di masyarakat menengah ke bawah. Pengabaian atas penguatan masker dan edukasi soal menjaga jarak dan kebersihan di masyarakat yang rental terdampak dapat membawa malapetaka bagi bangsa kita,” jelas pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini.

Ia menilai, kampanye yang dilakukan dalam melawan virus jahat ini harus berawal dari kolaborasi pentahelix yang solid dan disertai dengan kegiatan edukasi yang oleh para aktivis dan tokoh masyarakat di berbagai daerah secara persisten. Menurutnya, aspek psikologis dan aktivitas yang riil mendekati masyarakat dalam aktivitas pencegahan, sama pentingnya dengan elemen kurasi medis yang dijalankan pemerintah dalam menangani pandemi ini.

“Orang Indonesia itu tidak bisa hanya diberikan aturan dan sanksi saja. Pendekatan kultural yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari masyarakat bawah menjadi kunci. Pola guyub dan aktivitas sosial dan ekonomi menjadi peluang, sekaligus tantangan dalam mencegah virus ini menjadi lebih masif menulari masyarakat,” jelas Gus Yaqut.

Bagikan Masker di TPA Bantar Gebang dan TPU Covid-19 Pondok Ranggon

Baca juga  Penjelasan Operasional Batik Air dan Jumlah Tamu yang Diterbangkan pada 14 Mei 2020 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Seperti juga distribusi yang telah dilaksanakan di Cirebon sebelumnya, GP Ansor dan Aice Group langsung turun mendistribusikan masker medis ke masyarakat bawah. Dalam kesempatan distribusi di DKI ini, Barisan Ansor Serba Guna (Banser) DKI mengawali pendistribusian ratusan ribu masker untuk wilayah DKI, Tangerang, Bekasi dan Depok di dua titik utama, yakni TPA Bantar Gebang dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Khusus Covid-19 Pondok Ranggon.

Juru Bicara Aice Group, Sylvana menyatakan bahwa gerakan ini akan memulai donasi masker dan distribusi vitamin dari kalangan masyarakat yang selama ini paling sulit mendapatkan masker medis yang layak dalam mencegah penularan virus Covid-19.

“Bersama dengan kawan-kawan Banser, kami ingin menjangkau lapisan masyarakat terbawah. Para petugas penanganan sampah, cleaning service, penggali kubur, dan pedagang menjadi perhatian kami untuk menerima sumbangan masker di DKI,” jelas Sylvana.

Sylvana menyampaikan bahwa misi kemanusiaan pentahelix yang dijalankan bersama dengan GP Ansor, KSP, pemerintah daerah dan banyak lembaga kemasyarakatan lain merupakan pendekatan kunci dalam melawan Covid-19. Menurutnya, pendekatan kolaboratif ini berangkat dari semangat kolektivitas seluruh lapisan masyarakat.

“Sudah sejak awal pandemi lalu kami meyakini bahwa kita perlu bekerjasama. Kami membangun fundamentalnya lewat kombinasi pendekatan psikologis dan kecukupan logistik. Berbagai APD bagi nakes Covid-19 di belasan RS Covid-19, donasi sejuta es krim Aice, dan edukasi publik yang telah kami jalankan dilanjutkan lagi di kampanye 5 juta masker ini,” jelas wanita yang menjabat Brand Manager Aice Group ini.

Baca juga  Minat Baca Bisa Lebih Tingkatkan Kesejahteraan

Masker bernama SHIELD, produksi Aice Group yang dibagikan ini memiliki spesifikasi 3-ply dan telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan. Masker dengan spesifikasi standar medis yang dibagikan bertujuan agar secara optimal menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini. Yang menarik, Aice Group menyatakan bahwa masker SHIELD tidak akan dijual ke publik. Masker ini akan khusus diproduksi untuk didonasikan kepada masyarakat di masa pandemi ini.

Diproduksi di pabrik baru termodern Aice Group di Mojokerto Jawa Timur, masker ini akan didistribusikan bersamaan dengan paket vitamin C untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang disasar. Aice Group sendiri bukan hanya membagikan 5 juta masker lewat GP Ansor, namun juga membagikan 15 juta masker lainnya melalui 200 ribu UMKM yang selama ini menjadi penjual es krim Aice di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kami berharap dukungan kami dalam memproduksi masker dalam jumlah sangat besar ini akan berhasil menekan penularan di masyarakat. Visi kampanye kemanusiaan ini akan selalu mejadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur misalnya, tapi juga dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam jutaan masker medis Shield ini,” tutup Sylvana. (*)