
Jakarta, 9 Juni 2025 — BSI Maslahat menyelenggarakan acara doa bersama untuk mengenang kepergian salah satu penerima beasiswa unggulan, Argo Ericko. Argo adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2024 dan juga awardee BSI Scholarship.
Argo Ericko meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tragis yang terjadi pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, di kawasan Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan civitas academica BSI Scholarship.
Sebagai bentuk penghormatan dan belasungkawa, BSI Maslahat menggelar acara doa bersama pada Minggu malam, 8 Juni 2025 pukul 20.00 WIB. Acara ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh pengurus BSI Maslahat, perwakilan kampus UGM, sesama penerima beasiswa BSI Scholarship, nasabah BSI, serta keluarga almarhum.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh Umar Abdul Aziz selaku host, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pengurus BSI Maslahat, Bapak Misbahul Munir. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan,
“Kami mendoakan dan kami yakin, insyaAllah Argo pulang dengan membawa gelar syahid atau pejuang yang insyaAllah akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Malam ini kita mau belajar dari kamu, Argo, untuk menjadi orang yang lebih baik.”
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, serta Dr. Eka Yunita Yustantina, Psi., M.Pd., perwakilan dari nasabah BSI.
Doa bersama dipimpin oleh Bapak Muhammad Sobirin, Direktur Waqf & Empowerment BSI Maslahat, disusul dengan sesi memorial dari Bapak Priyo Hartono selaku Pengurus Yayasan BSI Maslahat.
Jejak kebaikan Argo dikenang melalui testimoni Arwana Faiz, sesama awardee BSI Scholarship. Suasana haru pun menyelimuti acara saat Ibu Meliana, ibunda almarhum Argo, menyampaikan pesan dan kesannya:
“Saya tidak tahu amalan apa yang dilakukan Argo, sehingga begitu banyak yang mengirimkan doa. Saya sangat bersyukur dianugerahi anak seperti Argo.”
Acara ditutup dengan sesi foto bersama secara daring sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir kepada sosok Argo Ericko.