Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Pengungsi Palestina di Yordania

Talbiyah, Yordania – “Kita berkumpul disini bukan untuk sumbangan, tetapi kita disini demi solidaritas untuk saudara-saudara kita di Palestina“, demikian sepenggal pernyataan Pangeran Hassan bin Talal pada acara peresmian penyerahan bantuan kemanusiaan masyarakat Indonesia melalui dana zakat yang dikumpulkan oleh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional).

 

Bantuan kemanusiaan berupa Klinik Mata (ophthalmology clinic) dan Klinik Telinga Hidung dan Tenggorokan (ear nose and throat/ENT clinic) yang diserahterimakan pada tanggal 21 April 2019 kepada MAP Yordania (Medical Aid for Palestinian Clinic) di kamp pengungsi Palestina di Talbiyah ini merupakan kerjasama Baznas dengan JHCO (Jordan Hashemite Charity Organization).

Di hadapan tamu undangan yang terdiri dari para philanthropies donatur, JHCO, tokoh masyarakat pengungsi Palestina, dan tamu undangan yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut, Pangeran Hassan menegaskan bahwa kehadiran Baznas di kamp pengungsi tidak hanya sekedar untuk memberikan bantuan namun lebih terpanggil karena tingginya rasa solidaritas bangsa Indonesia kepada bangsa Palestina dan juga hubungan yang erat dengan Kerajaan Yordania. Beliau berharap kerja sama ini akan terus berlanjut dan berkembang sehingga keberkahannya dapat dirasakan seluruh umat.

Baca juga  Arti dan Isi Pancasila yang Kedudukannya Perlu Diamalkan Sehari-hari

 

Dubes RI Amman, Andy Rachmianto, mengemukakan bahwa bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dukungan Indonesia kepada perjuangan Palestina dalam memperoleh kemerdekaan. Secara khusus, Dubes RI menyampaikan penghargaan yang tinggi atas respon pemerintah Yordania terhadap inisiatif dari lembaga-lembaga non pemerintah yang berkeinginan berbagi kepada para pengungsi yang memerlukan.

KBRI Amman juga sangat mengapresiasi peran langsung Baznas yang bekerjasama dengan JHCO dalam mendukung kegiatan diplomasi kemanusiaan yang dicanangkan Presiden RI Jokowi sebagai salah satu bentuk pelaksanaan politik luar negeri RI. Bentuk kerjasama Baznas dengan JHCO ini kiranya dapat dijadikan model bagi negara-negara lain dalam meringankan beban pengungsi Palestina.

Baca juga  Menyambut Ulang Tahun ke-70 Hubungan Bilateral, Belgia Tingkatkan Ekspor Kentang Goreng Asli Belgia ke Indonesia

Baznas yang diwakili oleh Komisaris Irsyadul Halim, menekankan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap rakyat Palestina sangatlah tinggi. Untuk itu, BAZNAS memfasilitasi masyarakat Indonesia yang gemar berbagi dan menyalurkannya kepada pengungsi Palestina di Yordania.

 

Pada tahap awal ini, kerjasama Baznas dengan JHCO lebih mengutamakan sektor kesehatan melalui pembangunan klinik dan pengadaan obat-obatan yang didistribusikan melalui 3 (tiga) unit klinik yang dikelola MAP Yordania di kamp pengungsi Gaza, kamp pengungsi Hattien, dan kamp pengungsi Talbiyah.

Penyerahan bantuan kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara Baznas dengan JHCO yang telah ditandatangani tanggal 8 Oktober 2018 di Jakarta yang disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki.

 

Baznas telah mendistribusikan bantuan sebesar USD 150.000 yang merupakan dana kemanusiaan telah diserahkan melalui Dubes RI Amman pada tanggal 7 Januari 2019 lalu berupa bantuan obatan-obatan kepada MAP clinic yang berada di kamp pengungsi Gaza di Jerash.

Baca juga  Vivo Gelar Promo Cashback V11 Jelang 5 Tahun Kehadiran Vivo di Indonesia

Selain  dengan JHCO, Baznas juga bekerjasama dengan UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East). Dalam tahap awal telah disalurkan bantuan kemanusiaan masyarakat Indonesia sebesar USD 150.000. Program kerjasama yang sedang digalang Baznas dengan UNRWA saat ini lebih menitikberatkan kepada program pendidikan.

Penggalangan pengumpulan dana masyarakat Indonesia untuk membantu pendidikan anak-anak pengungsi Palestina ini akan segera diluncurkan sebelum Ramadhan bulan depan. “Mari kita bantu wujudkan cita-cita dan masa depan anak anak Palestina yang lebih baik”, tutur Dubes Andy.