Seminar Internasional “Menghidupi Wayang di Abad 21”

YOGYAKARTA (6/11/2017) jogjaprov.go.id – Dalam rangka menyambut Hari Wayang Dunia yang jatuh pada tanggal 7 November 2017, Dinas Kebudayaan DIY menggelar Seminar Internasional “Menghidupi Wayang di Abad 21” Dengan mengangkat tema besar “Perlindungan Wayang dan Kandungan Nilai-Nilainya”, acara ini diselenggarakan di Gedung Pracimosono, pada Senin (6/11).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Key Note Speechnya yang dibacakan oleh Drs. H. Umar Priyono M,Pd selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY mengatakan bahwa jagad perwayangan memang menarik untuk dicermati dan dijadikan latar belakang kehidupan, tidak hanya untuk masyarakat jawa namun juga masyarakat dunia, karna wayang bersifat universal, sesungguhnya kita bisa berkaca dari lakon perwayangan, dunia karna wayang bukan hanya mahakarya seni yang dibawa oleh para wali, akan tetapi wayang juga sebagai ekspresi nilai-nilai masyarakat yang membentuk identitas budaya komunitas khususnya jawa. pada prinsipnya wayang menawarkan jawaban yang simple tentang hidup. Wayang adalah sebuah fokus dimana semua teori – teori hidup dipatahkan, karena wayang adalah sebuah tuntunan etika dan estetika yang dipertontonkan. Sebagai media konvensional wayang adalah medan konvensasi yang memungkinkan orang jawa saling mempertukarkan pesan secara simbolis.

Baca juga  Menko Polhukam Tegaskan Peran Penting Desa Untuk Negara

Gubernur juga mengatakan dalam perspektif masyarakat indonesia modern, wayang sedang menghadapi tantangan pokok, wayang tidak memiliki semua yang dibutuhkan oleh masyarakat modern, wayang kurang akrab dengan pengusaha, rakyat, atau demokrasi, namun semua itu tidak bisa disamakan karna wayang lahir di kultur yang ketika masyarakatnya belum mengenal budaya pop, instan dan multimedia. Maka perlu dipikirkan bagaimana cara membuat wayang tetap mau ditonton oleh masyarakat modern.

Selanjutnya Kepala Bidang Warisan Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Dian Laksmi menyampaikan laporan kegiatan Jogja International Heritage Culture yang dilaksanakan selama satu hari, dan masih menjadi salah satu rangkaian dari Jogja International Heritage Festival yang dilaksanakan mulai tanggal 5 November 2017 hingga 11 November 2017. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh peserta dalam negeri,  namun juga dihadiri oleh perserta yang berasal dari Negara Canada, Singapura, Australia, England, dan USA