Pesan Legenda Olahraga ke Atlet Sekarang: Fokus Berlatih dan Berprestasi Tanpa Melihat Kanan Kiri

Jakarta: Ada pesan menarik yang disampaikan para legenda olahraga Indonesia kepada atlet muda sekarang. Salah satunya adalah legenda bulutangkis Indonesia Tan Joe Hok yang berpesan agar atlet sekarang lebih fokus berlatih untuk nama baik Merah Putih tanpa melihat kanan dan kiri.
“Kalau zaman kita dulu, menjadi atlet adalah benar-benar pengabdian untuk bangsa dan negara. Kalau sekarang sebenarnya sudah jauh lebih untuk menjadi atlet. Karena selain fasilitas yang maju, perhatian pemerintah sekarang sudah lebih baik. Jadi atlet tidak boleh lagi lihat kanan dan kiri memikirkan yang lain. Mereka harus fokus berlatih dan berprestasi untuk negeri,” kata Tan Joe Hok saat menghadiri acara Anugerah Legenda Olahraga Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (13/12) malam.
Legenda bulutangkis lainnya Verawaty Fadjrin berharap kepada atlet khususnya bulutangkis saat ini untuk lebih giat berlatih karena dulu banyak sekali kesulitan mulai dari anggaran hingga fasilitas dan tempat latihan yang minim. “Sekarang ini fasilitas tidak ada yang kurang cuman mungkin atletnya yang kurang menekuni latihannya,” tuturnya.
“Dulu saya latihan tahun 70-an dan 80-an dengan lapangan yang minim, fasilitas untuk berangkat ke ajang dunia tidak segampang sekarang, dulu kita harus turun naik gedung untuk meminta sumbangan dari sponsor dan perusahaan-perusahaan sendiri, tahun 1980 saya jadi juara dunia pas di Jakarta, tahun 1975 saya juara Asia mengalahkan pemain China pertama kali berpasangan dengan Iis Sumirat jadi kita latihan dan kerja keras saja serta menjiwai dan tekun latihan,” kenangnya.
Sementara itu senada dengan Verawaty, legenda olahraga dari cabang olahraga bina raga Ade Rai mengatakan atlet saat ini memiliki kecenderungan mengeluh atas perhatian pemerintah dan induk organisasinya. “Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi simbol dan kita bersyukur ada itikad baik pemerintah (Kemenpora) memberikan perhatiannya, olahraga adalah pilihan kita, mentalitas atetlah yang menjadi problem dari zaman dulu hingga sekarang untuk itu harus punya kemandirian,” ujar Ade.
“Menjadi atlet adalah pilihan kita jangan pernah menyalahkan pemerintahlah, organisasi, pemerintah, organisasi, KONI-KOI ada adalah untuk memberikan fasilitasi kita bersyukur kalau adabfasilitas kalau tidak ada ya kita jalani sendiri karena itu adalah pilihan kita, semoga dengan itikad baik ini memberikan penguatan hati bagi atlet baru bahwa ternyata menjadi atlet saat ini tidak harus khawatir,” tambahnya.