Jakarta, Mei 2018 – Sebagai pionir asuransi lokal, WanaArtha Life terus berupaya merealisasikan komitmennya untuk menjadi perusahaan yang terkemuka, baik di Indonesia namun juga di regional dan global. Sebagai perusahaan anggota dari World Economic Forum, WanaArtha Life mendukung terwujudnya pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dimana tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
Untuk menyukseskan semua kegiatan ini, WanaArtha mengintegrasikan antara pengembangan ekonomi bisnis dengan kepentingan sosial melalui berbagai kegiatan tanggung jawab sosial dengan melibatkan seluruh stakeholder, baik pemerintah, lembaga, hingga masyarakat, dalam bentuk Public-Private Partnership (PPP) atau Kemitraan Pemerintah-Swasta. WanaArtha Life berkomitmen mewujudkannya dengan melakukan investasi yang terintegrasi dengan pendekatan Triple Bottom Line, yang diterapkan melalui pembangungan ekonomi pada investasi infrastruktur serta implementasi program sosial yang memiliki manfaat langsung bagi lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan, WanaArtha fokus pada integrasi kemitraan di provinsi Banten, melalui investasi ekonomi dan program tanggung jawab sosial di bidang kependudukan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selain mengembangkan proyek investasi infrastruktur di bidang properti, Maja Raya, sebesar 4,3 persen, WanaArtha juga berkontribusi investasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Banten, Tbk, dengan kepemilikan saham lebih dari 9 persen. Di sisi lain, manajemen WanaArtha melihat masalah kependudukan di Pemprov Banten menjadi masalah perlu yang segera dituntaskan.
Evelina Pietrushcka, Presiden Komisaris WanaArtha Life, mengatakan, “Kami memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung pembangunan negeri. Karena itu, kami selalu mengedepankan model PPP. Tujuanya agar investasi yang telah kami tanamkan bisa mendukung pembangunan berkelanjutan yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Yanes Matulatuwa, Presiden Direktur WanaArtha Life, mengatakan, “Sebagai perusahaan asuransi jiwa, tanggung jawab sosial kami tidak hanya terbatas pada upaya menjaga kualitas hidup masyarakat melalui proteksi dari produk kami. Program tanggung jawab sosial di bidang kependudukan berupa Akta Kelahiran, Akta Nikah, serta Mobil Pintar ini diharapkan akan mampu menambah kualitas hidup para warga secara langsung sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat. Kami juga berkomitmen mendorong lahirnya calon pemimpin bangsa yang cerdas yang mendukung pembangunan berkelanjutan di masa depan.”
Ada tiga kegiatan yang menjadi fokus sosial WanaArtha di Banten, yakni merealisasikan Akta Kelahiran bagi 1000 anak usia 0 sampai 18 tahun, Akta Nikah untuk 100 pasangan serta Mobil Pintar untuk meningkatkan kualitas Pendidikan bagi anak-anak usia sekolah.
Fokus WanaArtha ini sejalan dengan Laporan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri memaparkan bahwa pencapaian kepemilikan Akta Kelahiran telah berkembang dengan sangat memuaskan. Pada tahun 2017, cakupan kepemilikan Akta Kelahiran untuk anak usia 0 sampai 18 tahun telah melampaui target target RPJMN 2015-2019 sebesar 85 persen pada tahun 2019. Jumlah anak Indonesia usia 0 sampai 18 tahun yang telah memiliki Akta Kelahiran sebesar 88,26 persen atau 68,4 juta jiwa, menyisakan jutaan anak yang belum memiliki Akta Kelahiran. Sedangkan di Pemprov Banten, kepemilikan Akta Kelahiran ini mencapai 78,24 persen. Itu artinya, masih ada sekitar 21,76 persen anak usia 0 sampai 18 tahun di Banten yang belum memiliki Akta Kelahiran. WanaArtha Life berkomitmen untuk merealisasikan seluruh anak usia 0 sampai 18 tahun memiliki Akta Kelahiran.
Akta Kelahiran ini menjadi sarana penting bagi seorang anak. Selain identitas anak menjadi jelas secara hukum, Akta Kelahiran ini juga menjadi komponen penting bagi Anak untuk mendaftar sekolah, proses pembuatan paspor, proses pendaftaran agar bisa menikmati layanan kesehatan melalui BPJS, hingga pembuatan KTP ketika sang anak berusia 17 tahun.
Dengan tren kepemilikan Akta Kelahiran yang meningkat dari 31,25 persen dari tahun 2014, beberapa kendala pencatatan kelahiran anak salah satunya juga karena terbatasnya pelayanan keliling dan Unit Pelaksana Teknis (UPT), konsistensi prosedur dan praktik pelayanan pencatatan kelahiran dan dokumen identitas hukum lainnya di berbagai daerah, sosialisasi perubahan peraturan kepada petugas setempat, hingga tidak adanya Akta Nikah Orang Tua dan dokumen persyaratan lainnya. Sehingga, adanya Akta Nikah juga berpengaruh dalam melahirkan calon pemimpin bangsa baru.
Rezananta Pietruschka, Ketua WanaArtha Foundation mengatakan, “Setelah beroperasi selama lebih dari 10 tahun, WanaArtha Foundation terus melaksanakan program sosial, kemanusiaan, dan keagamaan, serta menjalin kerjasama dengan institusi yang juga memiliki tujuan sosial. Dalam kesempatan ini, kami bekerja sama dengan Yayasan Pondok Kasih yang diketuain oleh Ibu Hana Amalia Vandayani Ananda atau Mama Hana, seorang humanitarian yang telah tulus selama hampir 30 tahun menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan bagi seluruh umat. Bersama dengan Mama Hana dan Pondok Kasih dan jaringannya yang memadai, kami bersama dapat mewujudkan target Kementerian Dalam Negeri dimana 95 persen warga –khususnya anak usia 0 sampai 18 tahun—harus memiliki Akta Kelahiran pada tahun 2019. Hal ini akan memudahkan sang anak untuk memperoleh hak pendidikan, kesehatan, dan keamanan sebagai warga Indonesia.”
Dalam program kependudukan ini, WanaArtha juga fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak usia sekolah. Program ini direalisasikan melalui Mobil Pintar, sebuah Mobil Perpustakaan Keliling. Program ini akan menjadi sumber informasi bagi anak anak dalam belajar, bermain, berkreasi, yang berisi buku-buku, media elektronik serta mendukung tumbuh kembang anak dalam lingkungan tempat tinggal mereka. Keberadaan
Mobil Pintar ini diadakan untuk membantu anak dan masyarakat agar dapat mendapatkan pelayanan pendidikan diluar sekolah, buku dan juga Fasilitas Pendidikan yang bisa diakses oleh anak dan Keluarga. Tujuan lainnya untuk mendorong minat baca bagi anak yang didukung oleh Keluarga, serta memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya hal sipil, sebagai bagian dari perlindungan kepada anak
Acara pengumuman realisasi program kependudukan ini bertetapan dengan perayaan 44 tahun berdirinya perusahaan serta acara Buka Puasa bersama di hari pertama bulan Ramadhan tahun 1439 Hijriah.
Sebelumnya, perusahaan juga telah memaparkan hasil laporan keuangan kuartal I tahun 2018 dengan aset mendekati 10 triliun rupiah dan pendapatan premi asuransi jiwa WanaArtha Life mencapai 10,4 triliun rupiah, serta investasi pada perusahaan energi terbarukan, JSky Energy, sebagai salah satu.
Untuk itu, Evelina mengajak masyarakat dan perusahaan lainnya untuk dapat berkontribusi dan berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui program Kemitraan Pemerintah-Swasta dalam berbagai bidang. “Kami mengajak seluruh warga negara untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi demi kemajuan negara dan kesejahteran seluruh masyarakat Indonesia. Marilah sama-sama bertekad untuk bangun dan bergerak dengan tujuan memberikan perubahan positif bagi orang banyak,” pungkas Evelina.