Banten, 25 April 2025 — Ribuan masyarakat Suku Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar, kembali menggelar tradisi tahunan mereka: Seba Baduy. Digelar pada 1–4 Mei 2025, ritual ini menjadi momentum penting dalam hubungan antara masyarakat Baduy dan Pemerintah Daerah, sekaligus menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Seba Baduy merupakan upacara adat yang sudah dijalankan turun-temurun oleh masyarakat adat Baduy. Inti dari kegiatan ini adalah penyerahan hasil bumi kepada pemerintah, yang diwakili oleh Bupati Lebak dan pejabat daerah lainnya. Tradisi ini tidak sekadar simbol penghormatan, tetapi juga menjadi forum resmi penyampaian aspirasi dari masyarakat Baduy kepada pemerintah.
Pada momen ini, masyarakat Baduy Dalam yang mengenakan pakaian adat berjalan kaki tanpa alas menuju pusat pemerintahan di Rangkasbitung, kemudian dilanjutkan ke Pandeglang hingga Serang. Jarak yang ditempuh bisa mencapai puluhan kilometer.
Di sisi lain, Pemerintah Daerah juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan program-program pembangunan yang relevan bagi masyarakat Baduy, terutama yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan.
Dari sisi pariwisata, Seba Baduy kembali masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata. Ini merupakan kali keempat tradisi ini tercatat dalam kalender nasional, menandai pentingnya Seba tidak hanya bagi masyarakat adat, tetapi juga sebagai daya tarik budaya bagi publik luas.
Selama pelaksanaan Seba, wisatawan dapat menyaksikan iring-iringan masyarakat Baduy dan pertunjukan budaya lainnya. Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengimbau pengunjung untuk menghormati nilai-nilai adat selama menyaksikan kegiatan ini.
Tradisi Seba Baduy menjadi pengingat bahwa di tengah arus modernisasi, nilai-nilai kearifan lokal masih tetap dijaga dan dipraktikkan dengan penuh makna.
