Mahasiswa UNAIR Produksi Losion Anti Nyamuk dari Rumput Laut

Lima Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga Surabaya berhasil membuat inovasi baru dengan memproduksi lotion anti nyamuk berbahan rumput laut. Keberhasilan yang dituangkan dalam proposal berjudul LOLA Lotion Anti Nyamuk dari Rumput Laut Sargassum Sp Itu berhasil lolos seleksi dan memperoleh dana pengembangan dari Kemenristekdikti dalam program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2018.

Lima mahasiswa kreatif ini tergabung dalam tim Program Kreativitas Maahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) UNAIR. Tim ini diketuai Muhammad Fadhil Ilham Almadani dengan anggota Aditya Dwi Saputra, Yolanda Graciela Budiman, Dayne Salkha Moudya, dan Muhammad Zamzami. Semua mahasiswa FPK UNAIR.

Diterangkan oleh Muh Fadil, losion ini dibuat dari rumput laut dengan spesies Sargassum Sp. Senyawa bioaktif yang terdapat pada rumput laut itu adalah flavonoid, saponin, tanin,dan fenol. Senyawa yang dominan dari keempat senyawa tersebut yaitu saponin.

Saponin itu adalah salah satu metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas biologi, diantaranya bersifat sebagai anti-nyamuk. Saponin ini aman untuk mamalia, tetapi dapat bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, termasuk golongan serangga,” katanya.

Baca juga  UPH Aktif Cegah Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Kampus

Ide untuk memanfaatkan rumput laut Sargassum sp. ini muncul dari pengalaman salah satu anggota tim yang pernah membuat losion dan memiliki daya tarik yang baik di lingkungan masyarakat. Alasan lain yang mendukung untuk memanfaatkan rumput laut Sargassum Sp.adalah karena pemanfaatannya sebagai losion belum variatif, dan masih sebatas sebagai handbody.

Dikatakan, sebagian besar masyarakat mengolah Sargassum Sp.ini sebagai serbuk minuman dan bahan obat, tetapi belum banyak yang mengetahui bahwa Sargassum Sp. dapat diolah menjadi losion anti nyamuk yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

”Kami ingin membuat inovasi baru ini dengan memanfaatkan rumput laut Sargassum sp., sebab rumpul laut ini belum banyak dikembangkan oleh masyarakat,” kata Muh Fadhil.

Baca juga  Mahasiswa SI UKDW Terpilih Sebagai Asisten Mentor Terbaik Program Studi Independen Bersertifikat

Destinasi produk ini mampu menarik perhatian masyarakat karena memiliki sisi unik, apalagi dikemas dalam sebuah produk baru. Terlebih lagi, losion anti nyamuk dari rumput laut ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat dan menjadi inovasi terbaru.

Ditambahkan oleh Yolanda Graciela Budiman, losion berbahan alami ini dijual dengan harga relative terjangkau masyarakat, yaitu dengan harga Rp 7.000 per satu botol ukuran 60 ml.

”Dengan harga sebesar itu kami yakin dapat dijangkau oleh semua kalangan. Bentuknya juga relatif kecil, sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana saja,” katanya.