Huawei Umumkan Pemenang Putaran Final ICT Competition 2024-2025 Tingkat Asia Pasifik 

Institut Teknologi Bandung juarai kategori Network Track, pengajar APTIKOM menangi  Teaching Competition 

Para tamu undangan, dosen, dan mahasiswa menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia dan ASEAN 

Kuala Lumpur, 5 Maret 2025 – Huawei bersama ASEAN Foundation menyelenggarakan  gelaran penganugerahan penghargaan yang menandai puncak dari Final Huawei ICT  Competition 2024-2025 tingkat Asia Pasifik di Kuala Lumpur, Malaysia. Tahun ini, tingkat  partisipasi dalam kompetisi regional ini meningkat sebesar 25%, dengan jumlah peserta  melampaui 8.000 mahasiswa yang mewakili lebih dari 20 negara dan kawasan. Dalam  rangkaian proses seleksi yang ketat, lebih dari 110 mahasiswa dari 12 negara dan kawasan  tampil unggul dan berhak maju ke babak final.  

Read More

Upacara penganugerahan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka antara lain Menteri  Pendidikan Tinggi Malaysia YB Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry Abdul Kadir, Direktur  Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Datuk Dr. Azlinda Azman, Wakil Sekretaris  Jenderal ASEAN Bidang Urusan Komunitas dan Korporasi H.E. Nararya S. Soeprapto,  

Wakil Perwakilan Tetap dari Misi Permanen RDR Laos untuk ASEAN Kongsada  Detvongsone, dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam. 

Alex Zhang, Vice President of Huawei Asia Pacific Region, mengatakan dalam  sambutannya bahwa Huawei merasa terhormat dapat mendirikan lebih banyak akademi TIK  dan menyelenggarakan berbagai kompetisi TIK yang semuanya bertujuan membangun sebuah  ekosistem belajar. “Dalam ekosistem ini, para calon pemimpin masa depan berkesempatan  memanfaatkan teknologi seperti 5G, AI, dan komputasi awan untuk mengembangkan solusi-solusi yang efektif bagi berbagai permasalahan, mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi digital, membangun kota berkelanjutan, meningkatkan mutu layanan Kesehatan, atau  memperbaiki mutu pendidikan.” 

Dalam kompetisi tahun ini, hadiah utama dalam kategori Innovation Track dimenangkan oleh  tim perwakilan Institute of Technology of Cambodia dari Kamboja, yang menerima pujian  dewan juri untuk inovasi teknis yang dikembangkan serta dampak yang dapat dihasilkannya  pada aspek bisnis dan sosial. Pemenang lainnya adalah Institut Teknologi Bandung dari  Indonesia yang meraih hadiah utama di kategori Network Track, Posts and  Telecommunications Institute of Technology dari Vietnam yang meraih hadiah utama di  kategori Computing Track, dan i-Academy dari Filipina yang menyabet gelar utama di kategori  Cloud Track. Sebagai bentuk apresiasi bagi penampilan luar biasa dari para pemenang, YB  Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry Abdul Kadir dan H.E. Nararya S. Soeprapto secara langsung  menyerahkan hadiah kepada keempat tim juara, dengan disaksikan oleh Prof. Datuk Dr.  Azlinda Azman dan Alex Zhang. 

Pemenang hadiah utama kategori Network Track 

Lebih lanjut, 35 tim dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Jepang, Laos, Thailand,  Daerah Administratif Khusus Hong Kong (Tiongkok), dan Daerah Administratif Khusus Makau  (Tiongkok) berhasil memenangkan hadiah pertama, kedua, dan ketiga dalam keempat kategori.  Mereka menerima penghargaan yang diserahkan oleh Kongsada Detvongsone, Huawei Service  Fellow Sun Hu, dan Alex Zhang. Seluruh tim dengan posisi teratas ini akan mewakili Kawasan  Asia Pasifik dalam putaran Final Global yang akan digelar di Shenzhen pada Mei 2025.  

Sementara, dalam Teaching Competition yang perdana diselenggarakan dalam gelaran tahun  ini, Dr. Husni Teja Sukmana dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer  (APTIKOM) Indonesia memenangkan hadiah utama berkat keterampilan mengajarnya yang  sangat baik. 

Selain itu, sejumlah penghargaan khusus diberikan sebagai apresiasi bagi upaya mendorong  inklusivitas digital serta kontribusi untuk mewujudkan dunia yang berkelanjutan dan pintar.  Penghargaan TECH4ALL Digital Inclusion Award diserahkan kepada National University of  Singapore, sedangkan tim dari Universiti Teknologi Brunei menerima penghargaan Green  Development Award. Tak hanya itu, sebagai upaya menarik lebih banyak perempuan untuk  berkarir di bidang teknologi dan inovasi serta turut mendukung perluasan industri TIK, Huawei  mempersembahkan gelar khusus, yaitu Women in Tech Award, yang tahun ini dimenangkan  tim Universiti Malaya dari Malaysia. Penghargaan khusus ini diserahkan oleh Dr. Piti  Srisangnam.  

Selaras dengan salah satu semboyan bisnis utama Huawei yakni “In Asia Pacific, for Asia  Pacific”, dengan memanfaatkan kapabilitas teknis yang kuat, Huawei secara proaktif  berkolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan lain untuk membangun  sebuah ekosistem maju tempat mendidik dan mengembangkan talenta TIK dari seluruh negara  di Asia Pasifik. 

Selama delapan tahun terakhir, Huawei ICT Academy telah mencapai kemajuan yang sangat  berarti, memperluas jaringan kemitraannya dari hanya 2 universitas menjadi lebih dari 340  universitas di 18 negara. Pada 2024, untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan tren  teknologi serta industri terkini, Huawei meluncurkan sembilan materi baru untuk Kawasan Asia  Pasifik, yang fokus pada bidang AI, openEuler, Gauss, dan komputasi awan.  

Selain itu, Huawei berupaya mengintegrasikan dan menyusun materi pelatihan yang  disesuaikan dalam bahasa Thailand dan Indonesia guna menawarkan bahan pembelajaran  yang lebih terkini, beragam, dan dapat diterapkan. Pada tahun 2023, Huawei berkolaborasi  dengan Kementerian Tenaga Kerja Thailand dan Asosiasi Kualifikasi Vokasi Thailand untuk  menghadirkan program sertifikasi penginstal panel surya dan pelatihan teknisi jaringan.  Huawei juga mengintegrasikan sistem sertifikasi karirnya ke dalam standar pendidikan TIK  yang berlaku di Thailand serta bermitra dengan perguruan tinggi dan perusahaan untuk  menggelar program pelatihan. Hingga hari ini, melalui inisiatif ini, lebih dari 300 peserta  pelatihan telah menerima sertifikat ganda.  

Berbagai inisiatif tersebut telah membantu memperkuat ekosistem talenta digital lokal di  Thailand. Dalam program yang merupakan bagian dari proyek pendidikan kejuruan pertama  yang dilaksanakan di luar Tiongkok, Huawei berkolaborasi dengan badan pemerintah dan  lembaga sertifikasi dalam pengembangan materi dan kualifikasi, guna menetapkan contoh  praktik yang baik dalam pengembangan talenta TIK di seluruh Kawasan Asia Pasifik dan di  seluruh dunia.  

Ke depan, Huawei berencana mendirikan Huawei ICT Academy di lebih banyak negara dan  kawasan di Asia Pasifik. Huawei akan menawarkan berbagai kursus pelatihan gratis dan terbaik yang berfokus pada tren teknologi terbaru, dengan tujuan menutup kesenjangan digital,  memperkuat keterampilan digital, serta meningkatkan kemungkinan diterima bekerja bagi  pelajar dan mahasiswa di Kawasan Asia Pasifik. Melalui ajang tahunan Huawei ICT Competition,  Huawei akan terus berusaha menginspirasi dan memotivasi para peminat TIK muda untuk  berprestasi, berkompetisi di tingkat internasional, dan berkontribusi pada kemajuan TIK global.

Related posts

Leave a Reply