Mengubah Pembangunan Berkelanjutan Melalui Transformasi Digital

Illustrasi: Geralt

Seremonia.id – Pada Kamis, 29 Juni 2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan acara tahunan Konstruksi Indonesia 2023 di Jakarta dengan topik utama “Akselerasi Transformasi Digital Sektor Konstruksi untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan.” Konstruksi Indonesia merupakan agenda resmi yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR untuk mendorong pertumbuhan konstruksi berat dan teknik sipil sebagai bagian dari upaya mencapai pembangunan ekonomi yang lebih baik.

Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Bina Konstruksi, mengajak semua stakeholder jasa konstruksi untuk turut serta dalam Konstruksi Indonesia 2023 dengan harapan agar acara ini dapat menjadi platform produktif dan inspiratif untuk mendorong perkembangan industri konstruksi ke arah yang lebih baik. Menurut Rachman, transformasi digital dalam sektor konstruksi dapat menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas. Digitalisasi memungkinkan kolaborasi yang lebih optimal antara pemerintah dan stakeholder bidang konstruksi, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini juga mendorong stakeholder untuk lebih cepat beradaptasi dengan tantangan dan perkembangan dalam era Konstruksi 4.0.

Konstruksi Indonesia 2023 tidak hanya menghadirkan berbagai kegiatan, tetapi juga pameran teknologi jasa konstruksi, kompetisi konstruksi, lomba foto dan video, penyusunan buku, National Call For Paper dan Konferensi, serta ASEAN Chartered Professional Engineers (ACPE). Acara ini akan mencapai puncaknya pada penghargaan Konstruksi Indonesia 2023 yang akan diadakan pada 1-3 November 2023.

Baca juga  Antusiasme Tinggi Masyarakat Terhadap vivo Esports Cup 2020

Dewi Chomistriana, Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi dan Ketua Tim Pelaksana acara tersebut, menyatakan bahwa melalui berbagai promosi, pengetahuan, dan inspirasi yang disampaikan kepada masyarakat, Konstruksi Indonesia 2023 diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perkembangan jasa konstruksi, investasi, kegiatan konstruksi, serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi tenaga kerja konstruksi (TKK).

Era digitalisasi dalam sektor konstruksi telah memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi negara. Transformasi digital dalam konstruksi 4.0 telah membawa efisiensi dan efektivitas yang besar, serta mendorong profitabilitas, prediktabilitas, dan keselamatan dalam proses pembangunan di Indonesia. Berbagai teknologi dan solusi digital telah diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, keamanan, dan kolaborasi dalam industri konstruksi.

Berikut ini beberapa program transformasi digital yang telah diimplementasikan oleh pemerintah:

  1. Building Information Modelling (BIM)
    BIM adalah metode digital yang digunakan untuk merancang, membangun, dan mengelola proyek konstruksi. Dalam BIM, semua informasi terkait proyek, seperti desain, struktur, material, dan jadwal, disimpan dalam model tiga dimensi yang terintegrasi. Hal ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk arsitek, insinyur, kontraktor, dan pemilik proyek.


  2. Penggunaan Drone
    Penggunaan drone telah menjadi umum dalam sektor konstruksi untuk survei dan pemetaan lokasi, pemantauan progres konstruksi, serta inspeksi keamanan. Dengan drone, pengumpulan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat, yang membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan proyek.


  3. Internet of Things (IoT)
    IoT memungkinkan objek fisik, seperti peralatan konstruksi, sensor, dan perangkat pemantauan, untuk terhubung dan saling berkomunikasi. Dengan memanfaatkan IoT, pengumpulan data secara real-time dapat dilakukan untuk memantau kinerja peralatan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi operasional.


  4. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
    AR dan VR digunakan dalam sektor konstruksi untuk simulasi visualisasi proyek, pelatihan, dan inspeksi. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan berinteraksi dengan model tiga dimensi secara realistis, yang membantu dalam memahami desain, mendeteksi potensi kesalahan, dan meningkatkan keamanan.


  5. Cloud Computing
    Layanan cloud computing memungkinkan akses mudah dan kolaborasi efisien terhadap data proyek. Tim proyek dapat berbagi dan mengelola informasi secara real-time, termasuk gambar, jadwal, dan dokumen proyek. Ini meningkatkan transparansi, efektivitas komunikasi, dan pengelolaan dokumen.


  6. Analitik Data dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
    Dengan memanfaatkan analitik data dan kecerdasan buatan, sektor konstruksi dapat menganalisis data yang dihasilkan dari berbagai sumber, seperti sensor, perangkat pemantauan, dan catatan proyek, untuk mendapatkan wawasan yang berharga. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, prediksi risiko, dan perencanaan yang lebih efisien.