JAKARTA- Industri e-commerce termasuk jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup positif dari tahun ke tahun karena bisa memberikan kemudahan dalam aktivitas sehari hari.
Pertumbuhan industri e-commerce juga tidak terlepas dari perilaku konsumen Indonesia yang menginginkan kecepatan dalam berbelanja dan sebagian besar konsumen Indonesia sudah mengerti cara menggunakan internet dan smart phone.
Berdasarkan prediksi Mckinsey pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat delapan kali lipat jika dibandingkan tahun lalu.
Mckinsey memperkirakan total transaksi e-commerce pada 2020 mencapai US$ 65 miliar, disamping itu e-commerce juga membantu industri UKM bisa berdaya saing dan Go Digital.
Perkembangan industri e-commerce yang terus tumbuh ini mendorong Tempo media melakukan riset mengenai e-commerce di Indonesia.
Head of Research and Data Analysis Pusat Data dan Analisa Tempo Ai Mulyani mengatakan tahun ini, pihaknya sudah melakukan survei kepada 1.027 responden yang pernah mengunjungi website atau aplikasi e-commerce.
Dari hasil survei, pemain besar seperti Shopee, Tokopedia, Bibli dan Bukalapak masih mendominasi dan menjadi brand e-commerce yang paling digemari.
Ia mengatakan industri e-commerce mempunyai prospek yang cukup cerah dan bisa menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.
“ Pertumbuhan industri e-commerce memang luar biasa dan termasuk kontributor baru bagi ekonomi Indonesia,” ujar dia dalam acara “ Ngobrol@Tempo tentang e-commerce di Jakarta, Rabu (18/12).
Disamping itu, Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezky Yanuar mengatakan Shopee memang menjadi pemain e-commerce yang paling dikenal di Indonesia.
Sepanjang hari belanja nasional pada 12 Desember lalu, Shopee meraih Rp 1,3 triliun Gross Merchandise Value hanya dalam waktu 24 jam dan terdapat 80 juta barang yang terjual.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Shopee ikut mendorong daya beli konsumen dan dan tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Vice President of Business Development Bibli.com Wiliam Hadibowo mengatakan Bibli juga terus melakukan inovasi agar bisa diterima di pasar dan bisa bersaing di pasar e-commerce di Indonesia.
Menurutnya, pasar e-commerce tidak akan menggantikan posisi ritel modern karena mempunyai target pasar berbeda dan keduanya sama sama tumbuh kedepannya.