Jakarta, 21 Juli 2020 – Pelaku usaha kuliner harus dapat menciptakan desain dan kemasan yang menarik agar dapat memberi nilai tambah dan daya tarik terhadap produknya di mata masyarakat.
Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak saat membuka acara “Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara (BEDA’KAN)” secara daring pada Senin (20/7/2020), mengatakan, selain sebagai pelindung produk, kemasan dengan desain yang menarik dapat menjadikan produk memiliki daya tarik lebih bagi konsumen.
“Kalau kita lihat di supermarket itu ada ribuan produk, di situlah peran kemasan ini untuk membedakan mana produk yang paling menarik,” kata Josua.
Untuk itulah Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan kegiatan BEDA’KAN yang diikuti 100 pelaku usaha kuliner. Lewat kegiatan ini para pelaku usaha kuliner akan mendapat pemahaman dan informasi bagaimana mengemas produk kulinernya dengan baik dan menarik.
Para peserta akan diberikan pembekalan oleh para ahli digital branding dan desainer grafis cara mendesain kemasan dan mengemas produknya menjadi lebih higienis serta lebih menarik perhatian konsumen. Setelah mendapatkan pelatihan, para pelaku usaha kuliner ini juga ditantang untuk mempraktikkan dan mempresentasikannya di hadapan juri.
Josua mengatakan, selain desain, kemasan suatu produk kuliner juga harus memiliki nilai fungsi yang optimal serta sesuai dengan target pasar.
“Packaging ini harus tepat dengan pasar, ke siapa mau kita jual produk kita. Intinya hari ini kita akan belajar banyak tentang kemasan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Industri Kreatif Fesyen, Desain dan Kuliner Kemenparekraf/ Baparekraf Imam Wuryanto menuturkan acara ini bertujuan membekali pemahaman pengusaha kuliner betapa pentingnya desain produk dalam proses pemasaran produk. Terutama di era pasar digital saat ini yang terakselerasi begitu cepat.
“Semoga lewat BEDA’KAN ini para pelaku kuliner makin punya nilai tambah di pasar digital karena kemasannya makin menarik dan nilai yang mencerminkan prospek bisnis kedepan,” ujar Imam.
Diharapkan kepercayaan diri para pelaku usaha kuliner dalam memasarkan produknya dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan daya saing mereka. Tidak hanya di pasar nasional tapi juga global.
“Para pelaku usaha kuliner harus bisa mengoptimalkan pemasaran dengan memanfaatkan platform online dan digital branding untuk mendekati target konsumennya. Salah satunya dengan menjual produk yang dikemas secara menarik dan higienis,” tutup Imam.