G20 Targetkan Penggalangan 1,5 Miliar US Dollar Untuk Dana Pandemi Global

G20 menargetkan penggalangan $1,5 miliar untuk dana pandemi global
sumber foto: Reuters/Stanley Widianto

Seremonia.id – Negara-negara ekonomi utama Kelompok 20 (G20) bertujuan untuk mengumpulkan $ 1,5 miliar tahun ini untuk dana yang disiapkan untuk lebih mempersiapkan pandemi di masa depan.

Negara-negara G20 untuk sementara telah setuju untuk menyiapkan dana multi-miliar dolar yang menurut pejabat kesehatan akan membiayai upaya-upaya seperti pengawasan, penelitian, dan akses yang lebih baik ke vaksinasi untuk negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah, antara lain.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Amerika Serikat, Uni Eropa, Indonesia, Singapura dan Jerman telah menjanjikan sekitar $ 1,1 miliar untuk dana sejauh ini.

“Jika pada akhir tahun ini kami dapat memperoleh dana segar sebesar $1,5 miliar, kami akan sangat, sangat senang,” katanya kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa ia berharap kelompok tersebut dapat mengumpulkan $1,5 miliar lagi tahun depan.

Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT para pemimpin G20 di Bali pada bulan November.

Dilansir dari Reuters, Bank Dunia atau World Bank, yang akan menampung dana tersebut, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menasihati fasilitas tersebut, memperkirakan dalam sebuah laporan bahwa kesenjangan pendanaan tahunan untuk kesiapsiagaan pandemi adalah $10,5 miliar.

Budi mengatakan akan mulai membahas kontribusi dana tersebut dengan negara-negara seperti Jepang dan Inggris pada pertemuan menteri kesehatan G20 di Indonesia minggu depan.

“Pandemi adalah perang, dan kita harus siap dengan uang yang cukup ketika perang terjadi,” katanya.

Amerika Serikat dan Indonesia telah mendorong pembentukan dana tersebut untuk membantu dunia lebih siap menghadapi pandemi di masa depan, tetapi WHO khawatir dana tersebut dapat merusak upayanya sendiri dan upaya mekanisme kesehatan global lainnya.

Tetapi Budi mengatakan WHO akan memainkan “peran kepemimpinan” dalam mengidentifikasi negara mana yang membutuhkan dana atau memberikan tindakan pencegahan lainnya.

Bank Dunia mengatakan dana tersebut diharapkan dapat beroperasi tahun ini, dan Budi mengatakan struktur dana tersebut dapat dibentuk dalam waktu beberapa bulan.