- Investasi strategis ini menandai kesepakatan tahap akhir yang pertama Woori Venture Partners di Asia Tenggara, mempererat kemitraannya dengan Carro yang tengah gencar meningkatkan rencana ekspansinya di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia
- EBITDA tertinggi sepanjang sejarah sebesar 43 juta dolar Singapura (32 juta dolar AS), tahun keempat EBITDA positif
- Laba Kotor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 124 juta dolar Singapura (92 juta dolar AS), pertumbuhan 49% dari tahun ke tahun
- Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin/GPM) meningkat menjadi 12% dibandingkan dengan 8% pada tahun fiskal 2023, ditopang oleh hampir 60% dari Laba Kotor dari pendapatan tambahan
- Total aset meningkat 15% dari tahun ke tahun menjadi 1,3 miliar dolar Singapura (0,9 miliar dolar AS)
Jakarta, 10 Desember 2024 – Carro, platform jual beli mobil bekas online terbesar dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Pasifik, mengakhiri tahun ini dengan kuat, setelah mencapai EBITDA sebesar 43 juta dolar Singapura (32 juta dolar AS) dan margin EBITDA sebesar 4%,berdasarkan angka tahun fiskal 2024 yang telah diaudit.
Margin Laba Kotor tahun fiskal 2024 meningkat menjadi 12%, didukung oleh kombinasi ekspansi margin pasar yang kuat, pertumbuhan pendapatan tambahan yang dipimpin oleh ekosistem dan optimalisasi produktivitas.
Bisnis fintech Carro, Genie Financial Services, mencatat pertumbuhan yang baik di seluruh wilayah dan menjaga rasio kredit macet (Non-Performing Loans/NPL) di bawah 0,5%, yang jauh lebih baik daripada tolok ukur industri. Total pinjaman yang diberikan tumbuh menjadi 496 juta dolar Singapura (370 juta dolar AS).
Dalam 12 bulan terakhir, Carro memperluas kehadirannya ke tujuh pasar, dari Asia Tenggara hingga ke HongKong dan Jepang.
Aaron Tan, co-founder dan Group CEO dari Carro mengatakan, “Angka-angka ini menggarisbawahi manfaat unik yang berbeda dari model operasi bisnis kami yang dipimpin oleh ekosistem, memungkinkan kami untuk fokus mendorong ekspansi margin pasar dengan melakukan penjualan silang produk serta layanan tambahan untuk mendorong aliran pendapatan berulang. Bahkan di saat kami mampu menumbuhkan volume kami dengan persentase dua digit hingga mencapai rekor, kami telah dan akan terus berfokus pada peningkatan profitabilitas,nilai seumur hidup pelanggan di seluruh ekosistem kami, kecepatan perputaran persediaan dan produktivitas. Hal ini berarti membangun dan memanfaatkan lebih banyak data dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning. Kami berada dalam posisi yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan skala secara berkelanjutan serta menguntungkan di pasar inti kami, dan kami sangat bersemangat untukmengembangkan pasar terbaru kami: Hong Kong dan Jepang. Kami masih kecil di pasar yang sangat besar namun terfragmentasi, ada ruang signifikan untuk pertumbuhan seiring kami membangun bisnis kami untuk skalabilitas dan keberlanjutan.”
Ernest Chew, Chief Financial Officer dari Carro mengatakan, “Kami senang dan bangga karena telah melampaui target awal kami yaitu pertumbuhan EBITDA 10x. Meskipun kondisi makro ekonomi yang menantang, kami berhasil meningkatkan margin secara signifikan di sebagian besar metrik profitabilitas tahun lalu. Fokus kami terhadap kualitas pendapatan dan pendapatan berulang telah menghasilkan penurunan 92% dalam kerugian operasional yang dilaporkan dan hampir mencapai laba operasional positif. Bahkan ketika kas dari kegiatan operasional kami berubah menjadi positif, kami terus waspada akan likuiditas dan telah membangun dana cadangan lebih dari 400 juta dolar Singapura dalam bentuk kas dan fasilitas yang belum ditarik. Kami juga telah disiplin dalam mengelola biaya, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan pendapatan yang kuat.”
Di tahun yang ditandai dengan banyak kemitraan ini, Carro menerima investasi strategis dari Jardines dan meluncurkan “Carro Care Powered by Jardine & Cycle”, layanan perbaikan internal dan layanan purna jual Carro. Perusahaan ini juga menerima investasi strategis dari DRB-Hicom untuk mendukung bisnis fintech miliknya di Malaysia, yang telah mengalami pertumbuhan yang solid. Carro juga memperkuat penawaran insurtech mereka dengan bekerja sama dengan ZA Tech untuk mendistribusikan secara online produk asuransi dengan pelayanan mandiri dan kemampuan personalisasi yang tinggi, mendorong pertumbuhan eksplosif Pendapatan Premi Bruto(Gross Written Premium/GWP) sebesar lebih dari 60%.
Melalui investasi strategis terbaru dari Woori Venture Partners, Carro menargetkan untuk tumbuh lebih jauh dipasar Asia Tenggara, terutama di Indonesia, di mana Woori memiliki kehadiran yang kuat. Ukuran pasar mobil bekas di Indonesia diperkirakan mencapai 56,3 miliar dolar AS pada tahun 2024, dan diperkirakan akan mencapai 74,4 miliar dolar AS pada tahun 2029, menurut sebuah studi oleh Mordor Intelligence. Didukung oleh ekonomi yang kuat dan terus bertumbuh, semakin banyak masyarakat Indonesia yang siap menjadi pemilik mobil, namun kurangnya pembiayaan yang terjangkau telah menghalangi banyak rumah tangga bahkan kelas atas sekalipun untuk memiliki mobil.
Alan Ang, Direktur dari Woori Venture Partners mengatakan, “Carro secara jelas adalah pemimpin dalam bidang yang sangat berpotensi akan disrupsi ini, dengan ruang signifikan untuk pertumbuhan yang luas.Kemampuan mereka untuk tumbuh secara menguntungkan dalam skala besar adalah bukti kinerja dan komitmen mereka. Woori Venture Partners terus menjadi pemimpin modal ventura di tingkat global dengan mendukung para pendiri bisnis yang luar biasa dan bisnis-bisnis berkelanjutan di seluruh dunia melalui investasi kami di Carro. Kami sangat senang menjadi mitra strategi Carro dan membantu Carro mencapai tahap pertumbuhan berikutnya.”
Ernest Chew, Chief Financial Officer dari Carro mengatakan, “membangun kemitraan yang kuat dengan bank dan lembaga keuangan selalu menjadi sebuah prioritas bagi Carro. Menerima investasi strategis dari Woori Venture Partners, sebuah modal ventura yang merupakan anak perusahaan dari Woori Financial Holdings – lembaga keuangan ternama Korea – merupakan dukungan kuat terhadap model bisnis fintech kami yang bersifat dipimpin oleh ekosistem dan saling melengkapi. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Woori untuk menutup kesenjangan di pasar, melayani mereka yang kurang terlayani dengan lebih baik dan mendorong inklusi keuangan.”