Tangerang – 20 Juli 2019. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group hari ini mengumumkan secara resmi menerima satu armada pertama berbadan lebar (wide body) Airbus 330-900NEO. Pesawat generasi terbaru yang memiliki registrasi PK-LEI langsung diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Toulouse Blagnac (TLS) pukul 19.40 waktu setempat (GMT+ 02) dan mendarat mulus di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada 15.40 waktu setempat (GMT+ 07).
Airbus 330-900NEO Lion Air PK-LEI mengudara non-stop berkisar 15 jam dengan komando pilot senior Capt. Taufik Hidayat didampingi Capt. Marvinus Kemuel Hanfree dan First Officer (FO) Faris Purnama.
Lion Air menyambut baik pendaratan perdana PK-LEI di Indonesia dan momentum kali ini Lion Air bangga memperkenalkan sebagai maskapai pertama di Asia Pasifik mengoperasikan Airbus 330-900NEO. Penyambutan dilakukan oleh President Director of Lion Air Group, Edward Sirait; Managing Director of Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi; Operations Director Integrated Control Center of Lion Air Group, Capt. Muhammad Hariri; Operations Director of Lion Air, Capt. I Putu Wijaya; Technical Director of Lion Air, Ahmad Romli bersama jajaran manajemen serta perwakilan masing-masing departemen di lingkungan Lion Air.
Tahun ini, Lion Air akan menerima dua pesawat. Pesawat pertama sekaligus melengkapi kekuatan tiga wide body Lion Air Airbus 330-300 sekarang. Lion Air pada 2018 telah memesan sepuluh (10) unit Airbus 330-900NEO dan mempunyai opsi memperoleh empat pesawat sejenis. Kesepuluh unit direncanakan pengiriman bertahap ke Lion Air Group pada 2019 dan 2020. Seluruh pesawat yang dipesan oleh Lion Air adalah jenis armada berkapasitas lebih besar.
Lion Air mengucapkan terima kasih kepada Airbus, regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara dan pihak terlibat yang sudah mendukung penuh dalam pengiriman perdana Lion Air Airbus 330-900NEO. Lion Air juga menyampaikan apresiasi tinggi untuk awak kokpit yang membawa pesawat dari Eropa hingga tanah air beserta semua karyawan yang berkontribusi memperlancar kedatangan PK-LEI.
Setibanya di Indonesia dan setelah menjalani seluruh tahapan administrasi (dokumentasi), Airbus 330-900NEO PK-LEI akan dioperasikan untuk layanan penerbangan haji di Timur Tengah. Lion Air sangat fokus menjalankan seluruh operasional dengan tetap mengedepankan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan (safety first).
Lion Air menegaskan Airbus 330-900NEO di waktu mendatang, akan melayani penerbangan berbagai jaringan popular yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 13 jam non-stop, seperti ibadah (umrah) rute Makassar ke Madinah dan Jedddah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah, Solo ke Jeddah dan tujuan lainnya.
Pengoperasian Airbus 330-900NEO merupakan salah satu langkah strategis sesuai pandangan bisnis dan analisis kedepan guna mendukung ekspansi bisnis penerbangan berkonsep low cost carrier (LCC), termasuk mengakomodir tren era baru kenyamanan perjalanan udara jarak jauh (long haul) yang mengesankan, seiring dinamika bepergian kekinian (millennials traveling).
Airbus 330-900NEO Lion Air mempunyai tata letak (konfigurasi) kursi lorong ganda (double aisle) hingga 436 kursi kelas ekonomi. Pesawat dilengkapi fitur utama dari kabin airspace – filosofi yang menyediakan travelers bisa menikmati suasana penerbangan santai, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan banyak barang bawaan serta menghadirkan kenyamanan kabin paling senyap di kelasnya.
Pesawat tersebut berkinerja optimal yang dibekali teknologi modern dan tingkat keandalan yang didukung perangkat terbaik. Bagi airlines, mendapatkan keuntungan 25% lebih efisien dalam rasio penggunaan bahan bakar perkursi, menurunkan biaya operasi yang memanfaatkan teknologi generasi baru A350 XWB seperti lekukan ujung sayap (sharklets) rentang hingga 64 meter, penyempurnaan aerodinamis, mesin generasi terbaru, common type rating (lisensi pilot yang sama) dan sistem baru – teknologi kokpit WI-FI Tablet EFB – layar head-up ganda dalam pencegahan runway overrun.
Sejalan meningkatkan kualitas layanan melalui pesawat baru, Lion Air menawarkan “tren bepergian simpel”, sesuai era terkini. Jika travelers akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi. Sebaliknya, bila berangkat tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi. Sehingga memberikan nilai lebih ekonomis serta terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi yang disesuaikan tingkat keperluan.
Untuk mempersiapkan rencana perjalanan lebih awal, bagi travelers yang akan membawa bagasi dapat melakukan pembelian voucher bagasi (pre-paid baggage)melalui agen perjalanan (agent travel), www.lionair.co.id dan kantor penjualan tiket Lion Air Group. Pembelian bagasi dengan harga lebih hemat bisa dilakukan pada saat dan setelah pembayaran tiket (issued ticket), ketentuan batas waktu maksimum enam jam sebelum keberangkatan.
Setiap travelers (kecuali bayi), diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/ perlengkapan bayi/ bahan membaca/ kamera/ tas jinjing wanita (hand luggage) ke kabin (hand carry), yang mengikuti aturan berlaku sesuai maksimum ukuran dimensi bagasi kabin.
Sebagai informasi, Lion Air sudah mempersiapkan secara maksimal seiring jadwal pengoperasian Airbus 330-900NEO, antara lain meliputi sumber daya manusia (pilot, awak kabin, teknisi), layanan di darat (ground handling), pusat pelatihan dan hal-hal lain yang terkait.
UPH, Vivo, Logitech, Lion Air, Kemendagri RI, Kemenperin RI, Kementerian PUPR RI, Inspirational Video, Motivational Video,