Jakarta, 1 Oktober 2021 – Yayasan Hasanah Titik (YHT) resmi melakukan penandatangan akad penggabungan kepada Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (YBSMU) pada hari Jumat, 1 Oktober 2021, dan acara ini juga bertepatan dengan hari bersejarah bangsa Indonesia, yaitu Hari Kesaktian Pancasila.
Hasil penggabungan dua yayasan ini diharapkan bisa semakin memperkuat visi sebagai salah satu penghimpun dan penyalur zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) yang Terpercaya, Terdepan dan Modern.
Seremonial penandatangan akad penggabungan kedua yayasan ini dilakukan secara hybrid di Kantor YBSMU, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (1/10). Hadir dalam acara ini perwakilan Dewan Pengawas Syariah, Dewan Pembina Yayasan, Dewan Pengawas Yayasan, Dewan Pengurus Yayasan, Direksi dari Badan Pelaksana YBSMU dan YHT, serta diikuti secara online oleh seluruh amilin baik yang berada di Jakarta, maupun di Unit Representative Office (URO) YBSMU yang berada di 8 kota besar di Indonesia.
Direktur Eksekutif YBSMU, Sukoriyanto Saputro berharap dengan bergabungnya dua Yayasan ini bisa memaksimalkan peran lembaga pengelola ZISWAF dan dana sosial, serta dana CSR yang terpercaya, terdepan dan modern. “Alhamdulillah proses penggabungan dua yayasan secara resmi hari ini berjalan lancar,” kata Sukoriyanto.
Sukoriyanto juga memastikan proses penggabungan dua yayasan ini sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan penggabungan ini, diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan kepada mustahik dan penerima manfaat. Selain itu ke depan juga bisa meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pegawai atau amilin kedua yayasan.
Ketua Umum Pengurus YBSMU, Suhendar menyampaikan penggabungan dua yayasan ini merupakan langkah sinergi untuk menggabungkan dua kekuatan. “Diharapkan akan ada kerjasama dan sinergi yang lebih besar dibawah satu naungan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat,” kata Suhendar.
Dengan penggabungan ini, diharapkan bisa menghasilkan karya-karya besar dan aksi nyata untuk memberikan kemaslahatan lebih luas, dan lebih baik lagi kepada umat. Selain itu, dalam jangka panjang bisa menciptakan ekosistem yang bisa melayani keinginan masyarakat untuk melakukan donasi.
Mewakili Dewan Pembina Yayasan, Tribuana Tunggadewi berharap penggabungan dua yayasan ini bisa menjadikan penyaluran ZISWAF lebih efisien dan bisa memberikan manfaat dan kebaikan bagi seluruh umat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada YHT dan YBSMU sehingga proses penggabungan ini bisa berjalan dengan baik,” kata Tribuana. Dengan penggabungan ini sinergi dan kerjasama antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan YBSMU diharapkan bisa terjalin lebih erat untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan jaringan dan program terbaik yang dimiliki dua yayasan harapannya bisa menjadi tenaga untuk lebih mengoptimalkan potensi dan penghimpunan dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.
Sebagai gambaran untuk tahun 2021 ini, per Juni 2021, total aset yang dimiliki oleh YBSMU sebesar Rp64,6 miliar, sedangkan di periode yang sama aset YHT sebesar Rp17 miliar. Dengan penggabungan ini tidak saja menambah total aset dan jaringan, tetapi diharapkan juga bisa mengoptimalkan program-program unggulan dari kedua yayasan.
Sukoriyanto Saputro menambahkan, setelah penggabungan ini akan ada beberapa penguatan dari 3 klaster program YBSMU yang diantaranya adalah Didik Umat, Mitra Umat dan Simpati Umat.
Di bidang pendidikan, YBSMU mempunyai pilar Didik Umat dengan program unggulan yaitu Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP); dan Sahabat Pelajar Indonesia (SPI). YBSMU juga mempunyai pilar Mitra Umat yang memiliki program unggulan diantaranya Desa Berdaya Sejahtera Indonesia (Desa BSI) dan berbagi program lainnya, seperti Warteg Mobile. Sedangkan untuk pilar Simpati Umat, YBSMU mempunyai program terkait dengan kebencanaan dan layanan kesehatan, yaitu BSMU Care.