UPH Gelar Career Talk Siapkan Mahasiswa Hadapi Era Disrupsi

Indonesia telah memasuki era disrupsi, dimana teknologi digital, seperti internet menjadi pelaku utama. Kehadiran inovasi digital, telah menggantikan cara-cara lama atau teknologi lama yang serba fisik menjadi lebih efisien dan lebih bermanfaat.

Menyadari hal ini, Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisiatif mempersiapkan mahasiswanya agar siap menghadapi era disrupsi dengan menggelar rangkaian program Career Expo 2020. Program ini diawali acara Career Talk bertajuk ‘Are You Ready for the Disruptive Era?’, pada 27 Januari 2020, di Kampus UPH Lippo Village, Tangerang.

 

Acara ini menghadirkan narasumber Paulus Bambang W.S. Direktur PT Astra International Tbk.,  Yunarto Wijaya Executive Director Charta Politika Indonesia & Co Founder Asumsi.co, Billy Mambrasar CEO Kitong Bisa Foundation & Staff Khusus Presiden Jokowi,  Choky Sitohang TV Host, Mc, Entreprenuer, dan Public Speaker, serta Prof. Roy Sembel, Ph. D., Professor di IPMI International Business School, sebagai moderator.

Suka atau tidak suka, disrupsi digital berdampak pada berbagai bidang tak terkecuali di dunia profesi dan bisnis.  Paulus Bambang meyakini bahwa di dalam setiap bisnis pasti terjadi disrupsi yang dapat menjadi kunci kesuksesan.

Baca juga  Lion Air, Layanan Rapid ANTIGEN Tersedia Kembali Di Labuan Bajo, Manggarai Barat

 

“Disrupsi itu hanya bagi orang yang tidak siap. Jika kita tidak mampu berkompetisi atau menang dari kompetitor, maka kita harus bergabung dan bekerja sama dengan mereka,” ucap Paulus.

Sementara di tengah banyaknya skandal dan permasalahan, bidang politik tidak terlepas dari disrupsi. Yunarto Wijaya menyatakan, Indonesia menjadi salah satu yang lambat dalam perkembangan politik. Buktinya riset politik baru muncul pada 2004 dan masih menggunakan perangkat konvensional.

“Dengan disrupsi yang muncul sekarang, fungsi lembaga legislatif bisa tergantikan dengan netizen, terutama dalam pembuatan kebijakan publik. Dengan kekuatan media sosial, banyak bermunculan akun-akun politik dan masyarakat pun semakin mudah mengawasi gerak gerik para pemangku politik,” tambahnya.

 

Demikian halnya disrupsi di dunia entertainment, yang diakui oleh Choky Sitohang telah terjadi sejak 30 tahun lalu.

“Saat ini, audiens lebih menyukai sajian yang instan, artinya bisa diputar ulang, dilewati adegan yang membosankan, dan diberhentikan kapan saja. Televisi saat ini juga diserang dengan media sosial terutama Youtube. Namun, disrupsi apapun di berbagai zaman mampu dikalahkan dengan karakter,” jelas Choky.

Baca juga  Yuri : Kasus Sembuh akan Terus Bertambah

Yunanto Wijaya menambahkan tiga hal yang penting untuk menghadapi era ini, yang dia singkat menjadi 3C yaitu capability, client, dan colaboration.

 

“Indonesia masih punya PR – pekerjaan rumah- besar. Terutama kemampuan literasi dan bahasa agar dapat meningkatkan capability. Jadi tidak cukup hanya di ruang kelas. Kalau dulu, client adalah raja. Sekarang sifatnya gimmick. Terakhir, kolaborasi, itu harus. Kita tidak bisa menjadi raja di pangsa pasar kita tanpa berkolaborasi dengan sektor lain yang memiliki competitive advantage lain. Bila hal-hal ini dilakukan saya yakin Indonesia bisa berada pada skala bertahan di era disrupsi,” jelasnya.

Dalam menghadapi pasar, era disrupsi juga mengubah banyak hal termasuk selera konsumen. Billy Mambrasar menegaskan semua pihak harus berani berinovasi. Khususnya generasi milenial yang akan memimpin di 2045 nanti. Ada empat hal utama yang harus dimiliki, yaitu kreatif, inovatif, berani mengambil resiko, dan punya critical thinking.  Skills di luar bangku sekolah juga sangat penting. Karenanya ia mendukung program kementerian pendidikan untuk aktif berorganisasi dan melakukan aktivitas di luar kelas.

Baca juga  Summarecon Emerald Karawang Hadirkan Rumah Harga Terjangkau "Kalista Homes"

 

“Indonesia memiliki banyak generasi milenial kreatif dan inovatif. Dan kita harus menggandeng mereka untuk menciptakan pasukan yang bisa membangun negara ini,” tegas Billy.

Acara ini dihadiri lebih dari 250 mahasiswa berbagai program studi. Dan merupakan rangkaian program  Career Expo 2020 yang diselenggarakan oleh Career Center UPH, bekerja sama dengan Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM), dan Departemen Kemahasiswaan UPH. Beberapa topik lainya yang akan digelar, diantaranya “Love at First Sight: CV and Interview” pada 29 Januari 2020, “Millennials Becoming Entrepreneurs” 31 Januari 2020, dan “How to Love Your Life and Job” pada 3 Februari 2020. Puncak acara Career Expo UPH menghadirkan 45 perusahaan yang menyediakan ratusan peluang kerja, akan digelar pada 14-15 Februari 2020.

Datascrip, Lion Air Group, Trans N Co Indonesia, UPH, United Tractors, Lion Air, Kemenkominfo RI, Kemenlu RI, Inspirational Video, Motivational Video