Tingkatkan Resilensi Bencana: Kadin Indonesia Ajak Pemerintah, UMKM, & Swasta Berkolaborasi

Jakarta, 22 November 2023 – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) melalui program Komunitas Perkotaan untuk Aksi Tangguh (KUAT) dan dengan dukungan Bureau for Humanitarian Assistance (BHA) USAID, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Asuransi Mikro sebagai Manajemen Risiko Bencana untuk Masyarakat.” Acara ini diadakan di Wisma PMI Jakarta dengan tujuan utama menggalang kolaborasi dari berbagai pihak terkait untuk mengembangkan produk asuransi mikro guna mendukung Strategi Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana (PARB) pemerintah serta membangun masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi ketiga di dunia, menurut laporan World Risk Report 2022. Mayoritas penduduk Indonesia tinggal di wilayah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 150 juta penduduk tinggal di area rawan gempa bumi, 60 juta di area rawan banjir, 40 juta di area rawan longsor, 4 juta di area rawan tsunami, dan 1,1 juta di area rawan erupsi gunung api.

Baca juga  IEL University Series 2019, Liga Kampus Resmi Pertama di Indonesia

Kolaborasi lintas sektor sangatlah krusial dalam upaya mitigasi, respons, dan pemulihan pasca-bencana. Program KUAT yang dikelola oleh USAID bersama Kadin Indonesia dan didukung oleh BHA USAID berfokus pada pengurangan risiko bencana serta peningkatan ketahanan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Yani Motik, Wakil Ketua Umum Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Kadin Indonesia, menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari program KUAT adalah pengembangan skema asuransi bencana untuk melindungi rumah tangga dan membantu pemulihan masyarakat saat terjadi bencana. Dia menekankan pentingnya produk asuransi bencana yang tidak hanya efektif dan efisien tetapi juga mudah diakses oleh masyarakat yang terkena dampak bencana, khususnya bagi pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan dalam FGD ini diharapkan dapat mendorong terciptanya skema asuransi bencana yang efektif dan efisien.

Menambahkan, kerja sama ini juga sejalan dengan upaya Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung implementasi Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Baca juga  Konser Glass Animals di Jakarta: Pengalaman Musik Indie Rock yang Tak Terlupakan

Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Badan Kebijakan Fiskal (BKF), menyambut baik kontribusi Kadin Indonesia, BHA, dan USAID dalam mendukung Roadmap Strategi PARB pemerintah untuk membangun bangsa dan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana. Strategi PARB ini diarahkan pada instrumen keuangan untuk memperoleh skema pendanaan risiko bencana yang tepat waktu, tepat sasaran, efektif, berkelanjutan, dan transparan.

Peran penting pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan pendanaan untuk risiko bencana juga ditekankan. Kadin Indonesia bekerja sama dengan pemimpin pemerintah daerah untuk mendorong adanya sistem pendanaan risiko bencana yang mudah diakses oleh masyarakat dan UMKM.

PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan, merespon positif program KUAT yang mengembangkan konsep pembiayaan bagi UMKM yang terkena dampak bencana. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat Bekasi menghadapi berbagai dampak bencana yang semakin meningkat di daerahnya.

Deni Friawan, Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), juga memberikan apresiasi terhadap langkah Kadin Indonesia yang menggalang kolaborasi antar berbagai pihak melalui program KUAT. Menurutnya, pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta perlu bersatu untuk menangani pembiayaan bagi UMKM yang berada di wilayah rawan bencana, terutama karena UMKM telah terbukti menjadi sektor yang tahan terhadap krisis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca juga  Pemerintah Indonesia Minta Pertamina Batasi Penjualan BBM Bersubsidi

FGD ini turut dihadiri oleh beberapa penanggung jawab seperti Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo, dan Deputy Project Director Private Sector Engagement Lead USAID KUAT Indonesia, Victor Rembeth. Kadin Indonesia dan mitra-mitranya berencana untuk menyelenggarakan FGD serupa di berbagai daerah di Indonesia yang memiliki risiko bencana, termasuk di Kabupaten Bogor dan Tangerang, guna melanjutkan upaya kolaboratif ini.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri