Jakarta, 18 Maret 2022 – Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, merayakan ulang tahun yang ke-6 dengan menggelar kegiatan Qlue Hackathon 2022. Di ulang tahun ke-6 ini, Qlue konsisten untuk terus berupaya memperluas inovasi solusi-solusi smart city yang sesuai kebutuhan pasar.
Pada 2021 lalu, Qlue telah berhasil mencatatkan kinerja perusahaan yang positif berkat strategi perusahaan yang fokus pada inovasi dan kolaborasi. Inovasi ini tercipta pada kegiatan-kegiatan internal, salah satunya melalui Qlue Hackathon 2022. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin untuk mengembangkan potensi teknologi dan bisnis yang prospektif pada 2022 ini
Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, visi Qlue untuk mempercepat perubahan positif di seluruh dunia ini mengharuskan perusahaan untuk kolaboratif secara teknologi dan bisnis. Kebijakan itu secara strategis diambil sebagai respon perusahaan atas dinamika pasar yang bergerak dinamis. Qlue sebagai perusahaan yang berbasis teknologi harus mengembangkan solusi secara berkelanjutan sejalan dengan ekspansi bisnis yang masif.
Memasuki usia yang ke-6, Qlue juga akan terus meningkatkan kinerja perusahaan melalui ekspansi bisnis maupun intensifikasi teknologi untuk memperkuat performa bisnis. Eksistensi Qlue secara global sebagai penyedia ekosistem smart city juga semakin kuat berkat implementasi solusi di kota Minamichita, Jepang.
Secara total, Qlue berhasil mengimplementasi solusinya di lebih 85 kota, termasuk di kota Minamichita. Angka implementasi itu mengalami peningkatan lebih dari 200% dibanding 28 daerah di tahun sebelumnya. Pencapaian Qlue di 2021 ini akan menjadi parameter agar pengembangan bisnis di 2022 semakin agresif melalui solusi-solusi yang inovatif.
“Dimensi bisnis saat ini mengalami pergeseran tren dan banyak perusahaan yang berambisi untuk memperkuat aspek digital mereka, salah satunya dengan kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT). Tentu ini membuka peluang ekspansi bisnis baru bagi perusahaan dan memperkuat posisi Qlue sebagai penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia,” ujar Rama.
Rama menambahkan, pengembangan teknologi yang terus dilakukan oleh Qlue memiliki manfaat yang signifikan terhadap bisnis perusahaan. Salah satunya pengembangan QlueThermal yang sudah berada di tahap pengembangan generasi ketiga yakni QlueThermal Gatotkaca. Pada 2021 lalu, sebanyak lebih dari 300 perangkat QlueThermal berhasil diimplementasikan di lebih dari 60 kota, untuk 30 clients dan business partners Qlue, di mana QlueThermal berhasil memindai lebih dari 3 juta wajah dan suhu tubuh.
Presiden Qlue Maya Arvini mengatakan kinerja bisnis Qlue menunjukan performa yang baik di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang penuh dengan dinamika. Qlue berhasil secara konsisten mengekspansi solusi smart city di sektor properti, energi, serta kesehatan dan rumah sakit, sedangkan beberapa sektor baru yang berhasil dijangkau antara lain dari sektor mal dan ritel, perhotelan, infrastruktur, manufaktur, dan farmasi. Pertumbuhan akuisisi klien baru juga tercatat berada di angka 30%, dengan komposisi klien masih didominasi oleh sektor pemerintahan dan BUMN sebesar 60% serta sektor swasta 40%.
Kinerja bisnis yang optimal dari sisi bisnis ini juga berkat strategi manajemen dalam mensinergikan inovasi teknologi dan kejelian dalam melihat situasi pasar. Maya mengatakan, kunci keberhasilan Qlue di 2021 lalu adalah kemampuan mengembangkan teknologi yang menyesuaikan kebutuhan pasar. Salah satunya adalah pengembangan teknologi QlueThermal yang dapat diintegrasikan dengan sistem kehadiran dan HRIS (Human Resource Information System) sebagai kebutuhan pengawasan protokol kesehatan di masa pandemi ini.
“Keberhasilan kami meraih hasil positif dari sektor komersial ini juga berkat kepercayaan dari business partner yang memiliki visi sejalan dalam mempercepat perubahan positif di seluruh dunia. Tentu saja ini menjadi modal pencapaian yang kuat untuk menjalani bisnis di 2022 yang penuh tantangan dan tentu saja memacu kami agar bisa lebih baik lagi,” ujar Maya.
Adapun semangat kolaborasi secara bisnis dan teknologi akan terus menjadi kebijakan strategis Qlue di tahun 2022 ini. Secara teknologi, pengembangan solusi akan fokus pada pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) yang selama ini merupakan inti bisnis perusahaan.
Melalui Qlue Hackathon 2022, ide-ide pengembangan teknologi solusi smart city sangat bervariasi dengan mengusung konsep smart energy, smart healthcare, smart tourism, hingga smart infrastructure. Sejumlah desain hingga konsep purwarupa solusi pun sudah diuji coba dan hasilnya cukup potensial untuk kemudian dikembangkan menjadi solusi yang memiliki nilai komersial yang baik.
Co-Founder dan CTO Qlue Andre Hutagalung mengatakan, solusi yang dihasilkan dalam Hackathon 2022 ini terus mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena memiliki potensi bisnis yang baik. Solusi yang paling prospektif antara lain QlueVosys, solusi berbasis smart governance dalam rangka menciptakan digitalisasi pemilu yang modern dan transparan. Konsep umum dalam solusi ini adalah untuk meminimalisir kemungkinan human error yang memungkinkan pemilik suara memilih dua kali hingga potensi kesalahan penghitungan, sehingga dapat mengurangi potensi kecurangan pemilu.
Selain itu solusi QlueIvy yang berbasis smart living ini dikembangkan untuk mendorong masyarakat untuk merawat tanaman sehingga lingkungannya menjadi lebih hijau dan sehat. Cara kerjanya adalah dengan menghubungkan sensor deteksi dengan sumber air sehingga memungkinkan pengairan secara otomatis saat tingkat kelembaban tanah berada dalam tahap membutuhkan suplai air.
“Qlue Hackathon 2022 ini berangkat dari pemikiran kami yang muncul dalam beberapa waktu terakhir. Baik QlueVosys maupun QlueIvy ini pastinya memerlukan pengembangan lebih lanjut menjadi purwarupa untuk kemudian bisa diproduksi secara massal, tapi potensinya sangat menarik. Dan ini tentu merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus memberikan stimulus inovasi demi mengembangkan teknologi solusi berkelanjutan yang sesuai kebutuhan pasar, serta mendorong terciptanya Indonesia Smart Nation,” kata Andre.
Pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia sendiri memiliki potensi kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh firma di Amerika Serikat, Kearney, AI diprediksi menyumbang hingga US$ 366 miliar atau setara Rp 5.200 triliun pada 2030 mendatang.