Platform Belajar Online, Cakap, Mengalami Peningkatan Jumlah Murid Hingga 7 Kali Lipat

Jakarta, 28 April 2021 – Pelopor platform pembelajaran yang mengusung konsep pembelajaran dua  arah secara daring, Cakap, mencatatkan peningkatan jumlah pengguna yang signifikan pada kuartal  pertama tahun 2021. Selama triwulan tersebut, jumlah pengguna aktif yang menggunakan aplikasi  Cakap meningkat hingga lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

“Melihat pesatnya peningkatan jumlah pengguna aktif Cakap, membuktikan bahwa Cakap menjadi  solusi pembelajaran terdepan yang dibutuhkan, terutama sejak penerapan pembatasan sosial pada  saat pandemi,” jelas Tomy Yunus, Co-founder dan CEO Cakap, dalam keterangan pers, Selasa (28/04). 

Tomy pun menambahkan bahwa jumlah pengguna berbayar yang naik dari awal pandemi hingga saat  ini, telah memberikan pertumbuhan bisnis yang luar biasa bagi Cakap. “Bahkan menurut laporan  keuangan terkini, kami berhasil membukukan laba bersih selama dua kuartal berturut-turut yang  didorong oleh naiknya permintaan jumlah kelas pelatihan,” ucap Tomy. Peningkatan ini diyakini  karena masyarakat menemukan aplikasi Cakap sebagai jawaban atas permintaan akan layanan  pendidikan yang dapat diakses dari jarak jauh, namun dapat memberikan pendidikan yang efektif dan  berkualitas tinggi kepada murid. Hal ini juga dibuktikan dengan keunggulan platformnya, dimana  kepuasan pengguna aplikasi melalui perangkat Android dan iOS menunjukkan skor 4,9 dari 5,0. Tomy melanjutkan, “Bahkan sejak diluncurkan pada tahun 2019, pengguna Cakap telah menjangkau lebih  dari satu juta siswa.” 

Saat ini, Cakap menyediakan layanan kelas pelatihan bahasa asing untuk bahasa Jepang, Mandarin,  Inggris, dan Bahasa Indonesia. Tingginya antuasiasme masyarakat Indonesia terhadap sistem  pembelajaran secara daring, telah memacu tim Cakap untuk terus memberikan metode pembelajaran  terbaik melalui inovasi kreatif. Bukan hanya dari materi pembelajaran yang dirancang secara khusus,  Cakap juga menghadirkan terobosan teknologi berupa Augmented Reality (AR) untuk menghadirkan interaksi konten 3 (tiga) dimensi dan audio visual yang dapat dinikmati secara real-time selama kelas  berlangsung. Teknologi AR dapat digunakan melalui aplikasi Cakap yang akan ditampilkan oleh tutor,  dan diharapkan dapat meningkatkan potensi pembelajaran aktif para siswa. Teknologi ini sementara  hanya baru bisa digunakan dalam kelas ‘Cakap Mandarin for Kids’, yang telah diluncurkan oleh Cakap sejak bulan Januari yang lalu.  

Tak hanya itu, sesuai dengan komitmen Cakap untuk turut berkontribusi bagi pengembangan kualitas SDM Indonesia, Cakap memperluas kelas pelatihan lainnya selain kelas bahasa dengan  menyelenggarakan program ‘Cakap Upskill’. “Program ini sementara baru terdiri dari kelas  Entrepreneurship, Career Development, dan Self-Development, yang kami harapkan dapat semakin menambah dan mengasah keterampilan para generasi muda Indonesia. Hingga kedepannya kehadiran Cakap, sebagai platform pendidikan berbasis teknologi, dapat menjadi pilihan utama yang

bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kompetensi individu Indonesia,” tutup Tomy  Yunus.

Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif sesuai perkembangan jaman ternyata tidaklah  mudah. Namun, dengan memanfaatkan metode pembelajaran teknologi yang inovatif seperti yang  dilakukan Cakap, niscaya dapat mendorong generasi muda untuk senantiasa melengkapi kualitas  pendidikan mereka, dan meningkatkan daya saing dalam lingkungan pekerjaan.