Umum  

Philips Telah Berhasil Mencapai Target Dan Akan Terus Maju Dengan kerangka ESG Terintegrasi

Jakarta, Indonesia –  Pemimpin global di bidang teknologi kesehatan, mengumukan keberhasilannya dalam memenuhi semua target program ‘Healthy people, Sustainable planet’ di tahun 2016 sampai 2020. Kesuksesan utama pada program ini termasuk mengoperasikan perusahaan secara karbon netral, penggunaan listrik 100% dari sumber terbarukan, lebih dari 70% penjualan dari Produk dan Layanan Ramah Lingkungan [1], 15% penjualan berasal dari pendapatan sirkular; serta mendaur ulang 90% limbah operasional sehingga tidak ada limbah yang dikirimkan ke TPA.

“Saya sangat senang kami dapat memenuhi semua target program ‘Healthy people, Sustainable planet’ kami dan menjadikan Philips sebagai salah satu perusahaan teknologi kesehatan pertama di dunia yang sepenuhnya beroperasi secara netral karbon,” ujar Frans van Houten, CEO Royal Philips. “Kerangka ESG terintegrasi baru kami dibangun di atas kesuksesan  saat ini. Kami bertekad untuk terus menjalankan agenda keberlanjutan kami dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, baik publik maupun swasta, untuk terus mendorong prioritas lingkungan dan sosial, serta menciptakan perubahan berskala global. Pandemi COVID-19 dan perubahan iklim telah memaparkan masyarakat terhadap risiko kesehatan dan akses layanan kesehatan berkualitas. Untuk itu, kami berkomitmen membangun sistem layanan kesehatan yang inklusif dan kuat bagi masyarakat di tempat kami berada, sambil menurunkan ketergantungan kami terhadap sumber daya alam”

Pembaruan pada Environmental, Social and Governance Philips merupakan bagian terintegrasi dari Laporan Tahunan Philips 2020, yang telah dipublikasikan pada tanggal 23 Februari 2021. Beberapa hal yang disoroti antara lain:

Lingkungan:

  • Sumber energi terbarukan: Melalui Perjanjian Pembelian Daya virtual yang dipimpin oleh konsorsium, Philips mengamankan suplai energi terbarukan bagi operasionalperusahaan di Eropa.
  • Ekonomi Sirkular: Philips memegang peran pentingdalam Platform for Accelerating the Circular Economy (PACE), mengatur Agenda Kegiatan global PACE serta mendorong perubahan untuk menanamkan pemikiran dan cara kerja sirkular. Sebagai bagian dari komitmen terhadap Capital Equipment pledge dari World Economic Forum (WEF), Philips menunjukan komitmennya untuk menutup perputaran dalam operasional di peralatan sistem medis besar dengan menawarkan pertukaran untuk semua kesepakatan yang dimenangkan perusahaan di seluruh dunia, menggunakan kembali komponen dan material dengan cara bertanggung jawab untuk meningkatkan lebih banyak kehidupan tanpa mengurangi sumber daya alam.
  • Rantai pasokan: Philips berkolaborasi dengan pemasok untuk mengurangi emisi karbon dengan mendukung pengembangan keterampilandan berkontribusi terhadap transparansi dan efisiensi rantai pasokan. Pendekatan ini telah meningkatkan kinerja keberlanjutan pemasok yang mengikuti program pada tahun 2019 sebesar 36% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, program Philips telah meningkatkan kehidupan 302.000 pekerja dalam rantai pasokannya pada tahun 2020.
Baca juga  Debut Ecolink di pasar Indonesia menghadirkan pencahayaan LED berkualitas dan ramah lingkungan

Sosial:

  • Meningkatkan kehidupan: ditahun 2020, produk dan solusi Philips meningkatkan kualitas kehidupan 1,75 milyar orang. Angka ini mencakup 207 milyar orang di komunitas yang kurang terlayani. Untuk mengakhirinya, Philips juga bekerja sama dengan pemerintah, LSM, dan rumah sakit. Misalnya, Philips bermitra dengan Uni Afrikauntuk menyediakan peralatan medis dan keahlian untuk membantu memenuhi kebutuhan mendesak para praktisi medis dan pasien COVID-19.
  • Rantai pasokan: Program Philips telah meningkatkan kehidupan 302.000 pekerja dalam rantai pasokannya pada tahun 2020.
  • Lingkungan kerja yang adil dan inklusif: Skor rata-rata keterlibatan karyawan Philips untuk tahun 2020 adalah 79%. Survei karyawan Philips secara konsisten melaporkan bahwa keterlibatan karyawannya meningkat dan jauh melebihi norma kinerja tinggi global sebesar 71%. Selain itu, keragaman gender dalam posisi kepemimpinan senior mencapai 27% pada akhir tahun 2020, melebihi target Philips sebesar 25%.
Baca juga  Menteri Basuki Apresiasi Keberhasilan Tembusnya Terowongan 1 Kereta Cepat Jakarta – Bandung

Tata Laksana:

  • Philips memiliki rekam jejak transparansi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Sebagai contoh, semua data ESG diaudit secara eksternal dalam tingkat tertinggi. Sebagai tambahan, selain pemberitahuan umum perusahaan tentang kontribusi pajak dalam Laporan Tahunannya untuk tahun 2020, Philips menerbitkan Laporan Kegiatan Negara dan Pajak 2020 pertamanya tanggal 23 Februari. Laporan ini menjelaskan dengan detail kontribusi pajak untuk semua negara tempat Philips beroperasi.

Sementara itu, di Indonesia, Philips tengah membangun jalan untuk mengikuti kesuksesan pencapaian program keberlanjutan pada tingkat global. “Kami telah mendorong keberlanjutan dalam operasional kami di Indonesia, serta mempromosikannya kepada pelanggan dan konsumen kami,” komentar Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia. “Kami juga berkomitmen untuk terus memperluas akses terhadap layanan kesehatan melalui kerjasama dengan para mitra, terutama di masa sulit ini. Kami terus mendukung tenaga kesehatan professional melalui solusi kami, dan berbagi Informasi serta pengetahuan melalui webinar. Baru-baru ini kami berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu dalam deteksi dan diagnosa pasien COVID-19.”

Meningkatkan standar

Sebagai bagian dari komitmen yang terus berjalan untuk menjadikan dunia lebih sehat dan berkelanjutan melalui inovasi, Philips akan meneruskan kesuksesan program dengan pendekatan yang ditingkatkan dan terintegrasi penuh demi melakukan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Seperti yang diumumkan September lalu, rancangan ini mencakup kunci komitmen yang komprehensif di dalam semua dimensi ESG.

Baca juga  JD.ID (3C) Electronic Store Soft Launching Promo

Laporan Hak Asasi Manusia

Philips juga menerbitkan Laporan Hak Asasi Manusia 2020 terbarunya, yang berisi informasi tentang kemajuan perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengurangi (potensi) dampak buruk terkait hak asasi manusia dalam operasional perusahaan serta rantai nilai Philips. Selain itu, Philips mengeluarkan pernyataan kebijakan baru tentang hak asasi manusia, ketenagakerjaan yang adil, serta inklusi dan keragaman, yang mencakup isu-isu seperti kesempatan yang sama, upah yang adil dan setara, pelecehan / intimidasi di tempat kerja, pekerja anak, kerja paksa, dan arahan waktu kerja.

“Pandemi COVID-19 dan perubahan iklim telah memaparkan masyarakat terhadap risiko kesehatan dan akses layanan kesehatan berkualitas. Untuk itu, kita perlu membangun sistem layanan kesehatan yang inklusif dan kuat bagi masyarakat di tempat kami berada, sambil menurunkan ketergantungan kami terhadap sumber daya alam,” ujar Frans van Houten. “Saya percaya bahwa aksi dan laporan ESG perusahaan ini merupakan tolok ukur komitmen kami untuk perubahan iklim dan keberlanjutan. Di Philips, kami bertekad untuk terus menjalankan agenda keberlanjutan kami dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, baik publik maupun swasta, untuk terus mendorong prioritas lingkungan dan sosial, serta menciptakan perubahan berskala global.”