Permintaan Layanan Tes Covid-19 Terus Meningkat Akibat Penyebaran Omicron

JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih jauh dari kata berakhir, termasuk di Indonesia. Belakangan ini, varian Omicron terus menyebar sehingga kebutuhan terhadap layanan pemeriksaan Covid-19 mengalami peningkatan.

Head of Operations Halodoc Samodro Bagus menyampaikan, Halodoc sebagai platform kesehatan digital percaya bahwa peranan telehealth semakin penting dalam mempercepat mitigasi pandemi dan menekan jumlah kasus Covid-19 yang kian meningkat hingga kini.

Selain imbauan bagi masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, upaya tracingtesting, dan treatment juga menjadi hal yang penting dalam memitigasi pandemi ini. “Hal itu menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan layanan tes Covid-19 di hampir semua penyedia layanan tes Covid-19 di seluruh Indonesia dalam beberapa minggu terakhir,” ungkap dia dalam pernyataan resmi, Rabu (9/2).

Baca juga  Hingga Pertengahan Juni 2020, Program Padat Karya Kementerian PUPR Serap 144.163 Tenaga Kerja

Menyikapi kondisi tersebut, Halodoc sebagai platform yang menyediakan layanan tes Covid-19 beker sama dengan mitra laboratorium atau klinik juga berupaya untuk terus memberikan layanan tes Covid-19 yang terbaik bagi masyarakat.

Salain itu, Halodoc juga berkomitmen untuk terus memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi terkait Covid-19 dan protokol kesehatan bagi masyarakat. Sejalan dengan arahan dari pemerintah, Halodoc juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengatur aktivitas yang dapat dilakukan dari rumah maupun jika terpaksa harus dilakukan di luar rumah.

“Apabila merasakan gejala, segera berkonsultasi dengan dokter yang tepat maupun melakukan tes Covid-19 untuk mendeteksi dan meminimalkan risiko penularan,” jelas Samodro.

Sebagai informasi, Selasa (8/2) kemarin, Indonesia mencatatkan jumlah kasus Covid-19 baru sebanyak 37.492 kasus, sehingga total kasus Covid-19 telah mencapai 4,58 juta kasus. Adapun korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia pada hari kemarin bertambah 83 jiwa, sehingga total korban meninggal selama pandemi mencapai 145.000 jiwa.