Pengaruh Sukses Program “Kadin Pertanian Hub” terhadap Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Manggarai Barat NTT

Labuan Bajo, 26 Oktober 2023 – Dalam konteks penilaian untuk Kadin Impact Award (KIA), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengevaluasi dampak program inisiatif Kadin NTT yang bertujuan memaksimalkan potensi pertanian dan pariwisata nasional melalui “Kadin Pertanian Hub.”

Program “Kadin Pertanian Hub” yang berkolaborasi dengan Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manggarai Barat berfokus pada peningkatan kapasitas petani lokal dengan penekanan khusus pada pemberdayaan produk pertanian lokal seperti padi dan jagung. Selain itu, program ini juga dirancang untuk membantu petani dalam distribusi dan pemasaran produk lokal, dengan tujuan meningkatkan produktivitas petani, memperkuat ketahanan pangan, serta mengurangi tingkat pengangguran.

Evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa program “Kadin Pertanian Hub” memberikan dampak positif, bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya. Petani telah diberdayakan dengan pengetahuan baru yang meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka, memungkinkan mereka bersaing dengan produk dari luar daerah. Stabilisasi harga beras telah menjamin pendapatan lebih baik bagi petani, memperkuat ketahanan pangan, dan mendukung konsumsi produk lokal.

Yukki Nugrahawan Hanafi, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, memberikan penghargaan atas upaya yang konsisten dari Kadin Manggarai Barat dalam mendukung penguatan ekonomi lokal melalui program ini. “Ini adalah kontribusi nyata Kadin Indonesia dalam memajukan pertanian berkelanjutan di tingkat kabupaten dan provinsi. Program inovatif seperti Kadin Pertanian Hub sejalan dengan Kadin Impact Award yang mengangkat potensi ekonomi dan talenta daerah untuk mendorong inovasi yang berdampak sosial dan ekonomi,” ungkap Yukki.

Charles Angliwarman, Ketua Umum Kadin Manggarai Barat dan Ketua Program Kadin Pertanian Hub, menjelaskan latar belakang program ini yang mencoba menggabungkan dua pilar ekonomi Manggarai Barat, yaitu pertanian dan pariwisata. Meskipun Labuan Bajo dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia, 84,5% ekonomi masyarakat bergantung pada pertanian, terutama beras lokal.

“Kami menyadari bahwa Labuan Bajo memiliki potensi besar sebagai destinasi unggulan, namun juga potensi beras lokal yang kuat. Melalui program ini, kami berupaya meningkatkan kualitas dan pemasaran produk pertanian lokal, sehingga produk-produk masyarakat Manggarai Barat dapat dinikmati oleh para wisatawan. Ini adalah cara kami memberdayakan masyarakat setempat dan membuat mereka bagian dari ekosistem pariwisata yang berkelanjutan,” kata Charles.

Sebagai implementasi program, Charles menambahkan bahwa Kadin bekerja sama dengan mitra dalam menyediakan sarana produksi pertanian seperti bibit, pupuk, dan pestisida serta bertindak sebagai pengambil produk pertanian. Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berperan sebagai pendamping untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas para petani.

“Kadin tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga menekankan pentingnya rantai pasokan yang kuat, kualitas produk, serta kemasan menarik untuk pasar pariwisata. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani dan membangun ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan,” kata Charles.

Related posts

Leave a Reply